Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Program Makan Bergizi Gratis Belum Menjangkau Daerah 3T, Ini Alasannya

Jakarta, Olemah.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan alasan mengapa program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum dapat menjangkau daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Menurutnya, keterbatasan intervensi di wilayah tersebut disebabkan oleh minimnya mitra swasta yang bersedia berinvestasi karena mempertimbangkan risiko pengembalian modal.

"Jadi kalau banyak kritik, 'Kenapa bukan di daerah yang terpencil dulu?', 'Kenapa tidak yang paling miskin dulu?'. Nah, itu karena kita belum bisa intervensi sampai daerah situ karena di daerah terpencil, siapa mitra yang mau datang ke situ," ujar Dadan dalam acara Real Talk with Uni Lubis, dikutip Sabtu (15/3/2025).

Mitra Swasta Jadi Kunci Program MBG Saat ini, seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berjumlah 726 unit dan akan meningkat menjadi 1.000 unit minggu depan, sepenuhnya dibangun oleh mitra swasta tanpa menggunakan anggaran dari BGN. Dadan menjelaskan bahwa pada awalnya program ini dirancang dengan sistem swakelola, di mana infrastruktur dibangun secara mandiri.

"Jadi, awalnya program ini dirancang swakelola. Swakelola itu bangunan dibangun sendiri," tuturnya.

Namun, seiring dengan upaya efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), belanja modal (capital expenditure/capex) BGN dikurangi menjadi 10 persen. Oleh karena itu, strategi kemitraan dengan pihak swasta menjadi solusi utama dalam pengembangan program MBG.

"Kemudian kita kembangkan kemitraan. Jadi kelihatannya ini strategi yang menurut saya di luar dugaan menjadi kolaborasi, jadi anugerah sebetulnya untuk program ini," paparnya.

Dengan strategi ini, diharapkan program MBG dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak wilayah, termasuk daerah 3T di masa mendatang.

(Yanto)


Posting Komentar

0 Komentar