Jakarta, Olemah.com — Para menteri luar negeri dari kelompok G7 menggelar pertemuan di Kanada pada Kamis (13/3) dengan fokus utama pada perang Rusia-Ukraina. Pembicaraan ini berlangsung di tengah upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata yang dapat menghentikan konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Pertemuan di Quebec ini menyusul diskusi antara Amerika Serikat dan Ukraina yang mencakup proposal gencatan senjata sementara selama 30 hari. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan kesiapannya untuk menerima usulan tersebut.
"Kita harus bergerak menuju perdamaian. Kita harus bergerak menuju jaminan keamanan," kata Zelenskyy dalam pidato malamnya pada Rabu (12/3). "Faktor kunci adalah kemampuan mitra kami untuk memastikan Rusia benar-benar siap mengakhiri perang, bukan hanya menipu."
Sementara itu, pihak Kremlin menyatakan masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai proposal gencatan senjata dari pejabat AS. Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS, Steve Witkoff, akan segera berangkat ke Moskow untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.
Dukungan Kanada dan Respons G7
Pertemuan G7 ini dihadiri oleh para menteri luar negeri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Kanada Mélanie Joly, yang menjadi tuan rumah pertemuan, menyatakan bahwa Kanada mendukung penuh usulan gencatan senjata tersebut.
"Bola sekarang ada di tangan Rusia untuk menunjukkan bahwa mereka juga siap menghentikan pertumpahan darah ini. Dunia sedang menyaksikan," kata Joly dalam sebuah pernyataan.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menambahkan bahwa AS telah menyiapkan beberapa jalur komunikasi dengan Rusia untuk menilai kesediaan negara tersebut dalam mencapai kesepakatan damai.
"Sekarang kita semua dengan penuh harapan menunggu respons dari Rusia dan mendesak mereka untuk serius mempertimbangkan penghentian semua permusuhan... agar proses menuju perdamaian permanen bisa dimulai," ujar Rubio kepada VOA pada Rabu (12/3).
Pemantauan dan Langkah Selanjutnya
"Jika mereka (Rusia) mengatakan ya, salah satu hal yang harus kita tentukan adalah siapa yang dipercaya oleh kedua belah pihak untuk berada di lapangan guna memantau tembakan senjata kecil dan insiden lain yang mungkin terjadi," katanya.
Di Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa keputusan kini ada di tangan Rusia.
"Semoga kita bisa mendapatkan gencatan senjata dari Rusia," ujar Trump. "Jika itu terjadi, saya pikir kita sudah 80 persen menuju penyelesaian pertumpahan darah yang mengerikan ini."
Trump juga dijadwalkan bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada Kamis (13/3) untuk membahas lebih lanjut situasi keamanan global.
Sebagian informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press, Agence France-Presse, dan Reuters.
0 Komentar