Ketua panitia, Pdt. Lukas Giban, menyampaikan bahwa total 6.000 eksemplar Alkitab telah dicetak untuk memenuhi kebutuhan jemaat. Ia menegaskan bahwa pembagian ini dilakukan secara merata kepada masing-masing organisasi gereja yang bernaung di beberapa distrik di wilayah Suku Ngalik 10 Februari 2025 Kepada olemah.com
Distribusi Alkitab ke Beberapa Distrik
Alkitab Bahasa Ngalik ini disalurkan ke berbagai daerah dan klasis, di antaranya:
• Distrik Silimo: Klasis GKII dan Klasis Kingmi
• Distrik Amuma: Klasis GKII dan Klasis Kingmi
• Distrik Musaik: Klasis Moweb dan Klasis Musaik Kingmi
• Distrik Wusama: GKII Klasis Mudi dan Kingmi Klasis Muara
• Distrik Suru-Suru: Klasis Suru-Suru Kingmi
• Distrik Obio: Klasis Kingmi
• Distrik Hogio: Daerah Paima GKII dan Daerah Hogio Kingmi
• Distrik Ukha: Klasis Kingmi dan Rajon GKII
• Distrik Kurima: Daerah Seima Rajon GKII
Selain di Kabupaten Yahukimo, panitia juga menyalurkan Alkitab kepada masyarakat Suku Ngalik yang berdomisili di Kabupaten Asmat, Yalimo, Nduga, Jayawijaya, serta Kota Jayapura.
Pesan Ketua Panitia: Lestarikan Bahasa Ibu Melalui Alkitab
Dalam sambutannya, Pdt. Lukas Giban menegaskan bahwa bagi jemaat yang ingin memiliki Alkitab ini, mereka harus membeli agar panitia dapat mencetak lebih banyak untuk generasi berikutnya. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga bahasa ibu yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman.
"Generasi muda wajib memiliki Alkitab ini, karena bahasa ibu di kota-kota besar semakin hilang. Kita harus mempertahankan bahasa kita dengan cara membaca Alkitab dalam bahasa daerah," ujarnya.
Saat prosesi penyerahan Alkitab kepada perwakilan organisasi gereja, Pdt. Giban menekankan pentingnya persatuan di antara umat Tuhan.
"Dulu kita berjalan sendiri-sendiri karena ada masalah di organisasi. Tapi sekarang kita bekerja di ladang Tuhan bersama. Bukan gereja atau organisasi yang menyelamatkan kita masuk surga, tetapi firman Tuhan. Jika kita ingin maju, jangan melihat ke belakang. Masa lalu adalah masa lalu, sekarang mari kita melayani Tuhan bersama," pungkasnya.
Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Suku Ngalik untuk semakin dekat dengan firman Tuhan dalam bahasa mereka sendiri serta memperkuat persatuan antarjemaat dan organisasi gereja.
(Penulis: Kaki Abu)
0 Komentar