Penerbangan tersebut memulangkan puluhan migran Kolombia tanpa dokumen ke negara asal mereka. Menurut pejabat Kolombia, sebanyak 32 pria dan 11 wanita telah dipulangkan, termasuk tujuh individu dengan catatan kriminal.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MOU) yang ditandatangani pada 1 Juli 2024, hari pertama kepemimpinan Presiden Panama, Jose Raul Mulino. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah migran yang melintasi wilayah Darien dalam perjalanan menuju AS. Program ini didanai oleh Departemen Luar Negeri AS dan dilaksanakan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS).
Pendanaan dan Dampak Deportasi Rubio menegaskan bahwa langkah ini merupakan cara efektif untuk menekan gelombang migrasi ilegal yang dinilainya sebagai ancaman terhadap stabilitas. “Penerbangan hari ini bisa terjadi berkat persetujuan yang telah kami berikan,” ujarnya. “Kami akan mengeluarkan persetujuan yang lebih luas untuk melanjutkan kerja sama ini.”
Berdasarkan MOU tahun 2024, AS telah mengalokasikan hampir $2,7 juta untuk mendanai penerbangan deportasi migran ke negara asal mereka. Sejak penerbangan pertama pada 20 Agustus 2024, lebih dari 40 penerbangan charter telah dilakukan dari Panama ke lebih dari 14 negara, dengan total lebih dari 1.700 migran dipulangkan. Negara tujuan deportasi meliputi Kolombia, Ekuador, India, dan Vietnam. Pemerintah Panama juga melaporkan penurunan 90% jumlah migran yang melintasi wilayah Darien dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kontroversi Kanal Panama di sisi lain, hubungan AS-Panama turut diwarnai ketegangan terkait pengaruh China terhadap Kanal Panama. Pada Minggu (2/2), Rubio memperingatkan bahwa Washington akan “mengambil tindakan yang diperlukan” jika Panama tidak segera mengakhiri pengaruh dan kontrol China atas jalur strategis tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyatakan bahwa status quo ini tidak dapat diterima dan menegaskan bahwa Rubio telah menyampaikan hal ini secara langsung kepada Presiden Mulino.
Menanggapi hal tersebut, Mulino mengumumkan bahwa Panama tidak akan memperbarui nota kesepahaman tahun 2017 dengan China terkait Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI). Ia juga menyatakan akan berupaya membatalkan perjanjian-perjanjian yang telah disepakati sebelum masa berlakunya berakhir. “Kami akan mempelajari kemungkinan untuk mengakhirinya lebih awal,” ujar Mulino.
BRI merupakan proyek infrastruktur besar yang diluncurkan China pada 2013 di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, dengan tujuan menghubungkan berbagai benua melalui jalur darat dan laut. AS telah lama memperingatkan bahwa proyek ini merupakan strategi China untuk mendominasi sistem perdagangan global demi kepentingannya sendiri.
Setelah kunjungannya di Panama, Rubio dijadwalkan melanjutkan lawatannya ke El Salvador untuk bertemu dengan Presiden Nayib Bukele dan Menteri Luar Negeri Alexandra Hill Tinoco guna membahas isu keamanan dan kerja sama bilateral.
(VOA)
0 Komentar