Washington, Olemah.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam Presiden Rusia Vladimir Putin dengan sanksi berat dan tarif tinggi jika Rusia tidak segera mengakhiri perang di Ukraina. Trump menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari upayanya untuk mempercepat negosiasi damai dan menghentikan konflik yang telah berlangsung sejak Februari 2022.
Melalui unggahan di media sosial Truth pada Rabu (22/1/2025), Trump menegaskan bahwa ia memberikan bantuan besar bagi Rusia dengan menawarkan solusi damai. Namun, jika upaya itu tidak diindahkan, ia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas.
“Selesaikan sekarang dan hentikan perang konyol ini! Jika kita tak sepakat dengan segera, saya tak punya pilihan lain selain memberlakukan pajak, tarif, dan sanksi atas apa yang dijual Rusia ke AS dan negara-negara lain yang berpartisipasi,” tulis Trump.
Trump bahkan dengan percaya diri menyatakan bahwa perang ini tak akan terjadi jika ia masih menjadi presiden saat invasi Rusia dimulai.
“Mari kita selesaikan perang ini, yang tak akan dimulai jika saya presidennya! Kita bisa melakukannya dengan mudah, atau dengan cara sulit. Cara termudah lebih baik. Waktunya membuat kesepakatan,” tambahnya.
Rusia Tunggu Kepastian Kesepakatan Hingga saat ini, pemerintah Rusia belum memberikan tanggapan resmi terhadap ancaman Trump. Namun, Wakil Duta Besar Rusia di PBB, Dmitry Polanskiy, mengatakan bahwa Kremlin ingin mengetahui detail kesepakatan yang diusulkan oleh Trump sebelum melangkah lebih jauh.
Presiden Putin sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi, tetapi dengan syarat Ukraina harus menerima kehilangan wilayah yang saat ini diduduki Rusia, yang mencakup sekitar 20 persen dari total wilayah Ukraina. Selain itu, Putin menegaskan bahwa Ukraina tidak boleh menjadi anggota NATO.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tetap teguh pada sikapnya untuk mempertahankan kedaulatan negaranya. Meski demikian, ia sempat mengakui bahwa kompromi tertentu mungkin diperlukan dalam negosiasi.
Trump Siap Bicara dengan Putin Trump juga mengungkapkan rencananya untuk berbicara langsung dengan Putin guna membahas langkah konkret menuju perdamaian. “Saya akan segera berbicara dengan Putin,” kata Trump pada Selasa (21/1/2025).
Dalam pandangan Trump, perang ini dapat segera dihentikan jika semua pihak sepakat untuk mencari solusi praktis dan menghindari eskalasi lebih lanjut. Namun, tantangan terbesar adalah menemukan titik temu antara tuntutan Rusia dan sikap tegas Ukraina.
Harapan Perdamaian Ancaman sanksi dari Trump mencerminkan pendekatan keras yang diambilnya dalam menangani konflik global. Namun, apakah strategi ini akan efektif dalam mendorong Rusia untuk menghentikan perang, masih harus dilihat.
Dengan posisi Amerika Serikat sebagai pemain utama dalam geopolitik dunia, langkah Trump ini diharapkan dapat membuka jalan menuju perdamaian di Ukraina yang telah lama dinantikan.
(sumber: Kompas.com)
0 Komentar