Korban, seorang anak berusia lima tahun, saat ini masih menjalani perawatan medis dan trauma healing yang difasilitasi oleh Polresta Jayapura. Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat hingga Ketua Komisi D DPRK Jayapura, Lusiana Watak, serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Apik turut mendatangi korban.
Luka-Luka di Tubuh Mungil Korban Lusiana Watak, yang juga pemilik Yayasan Noken Peduli Papua, mengaku sangat terpukul setelah melihat kondisi korban. “Hati saya menangis saat melihat luka-luka di sekujur tubuhnya, terutama di bagian kepala. Sedih sekali,” ungkap Lusiana kepada wartawan, Minggu (5/1/2025).
Menurut Lusiana, kekerasan terhadap anak merupakan masalah serius yang harus segera ditangani. Ia menekankan pentingnya evaluasi dari pemerintah dan masyarakat untuk mencegah kejadian serupa.
“Masyarakat sering berpikir bahwa memiliki anak berarti mereka bisa memperlakukan anak seenaknya. Padahal, anak adalah titipan yang harus dilindungi dan dijauhkan dari kekerasan, apalagi yang menyebabkan trauma,” tegasnya.
Desakan untuk Tindakan Tegas Lusiana meminta aparat penegak hukum memberikan hukuman tegas kepada para pelaku kekerasan terhadap anak. Ia juga mendesak pemerintah daerah (Pemda) untuk meningkatkan edukasi masyarakat terkait pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
“Anak harus tumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang. Kami harap Pemda juga aktif memberikan edukasi tentang pentingnya perlindungan anak,” pungkasnya.
Kasus ini mengundang emosi publik, terutama setelah beredar laporan bahwa kedua pelaku sempat menyampaikan pernyataan yang membuat netizen geram saat dijemput polisi. Komunitas pemerhati anak dan masyarakat luas kini menunggu tindak lanjut tegas dari pihak berwenang terhadap kasus ini.
(Kaki ABu)
0 Komentar