Jayapura, Olemah.com – Di tengah gemerlap malam di Jembatan Merah, Jayapura, seorang pemuda asal Lani Jaya, Meson Wakerkwa, mencuri perhatian dengan kamera di tangannya. Meson, yang lahir pada 11 Januari 2005, telah menjadi fotografer lepas yang melayani para wisatawan yang berkunjung ke salah satu ikon kota Jayapura ini.
Meson, yang saat ini berkuliah di semester enam Fakultas Sains dan Teknologi Baptis (FSTB) Universitas Kristen Papua (Uningrat), mulai menekuni dunia fotografi pada tahun 2022. Hobinya ini terinspirasi dari mendiang kakaknya, Bony Kogoya, yang merupakan alumni Sekolah Tinggi Teologi Baptis Koraja. Kini, ia melanjutkan jejak kakaknya dengan semangat yang membara.
Setiap sore, mulai pukul 16.00 hingga 23.00, Meson menunggu pelanggan di Jembatan Merah. Dengan tarif Rp10.000 per foto, ia mengabadikan momen para pengunjung yang ingin menikmati keindahan malam Jayapura. "Banyak pelanggan saya berasal dari berbagai kabupaten di Papua, mereka yang sedang berlibur selalu menyempatkan diri untuk berfoto di sini," ujar Meson.
Meson mengakui bahwa pekerjaannya ini menjadi salah satu cara untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membiayai kuliahnya. Ia berharap generasi muda Papua dapat mengikuti jejaknya untuk bangkit dan mandiri. "Kita harus bekerja keras dengan berkat yang Tuhan berikan. Jangan mencuri, jangan bergantung pada orang tua atau pemerintah. Kita punya tubuh yang lengkap, itu sudah cukup untuk bekerja," tuturnya.
Kisah Meson Wakerkwa menjadi inspirasi bagi anak muda Papua untuk terus berkarya dengan cara mereka sendiri. Semangatnya menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan kreativitas, segala keterbatasan dapat diatasi.
(Kaki Abu)
0 Komentar