Puncak, Olemah.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim bertanggung jawab atas penembakan seorang anggota intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai guru di Kompleks Polres Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Insiden itu terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, pukul 07.45 WIT.
“Kami telah melakukan penembakan terhadap seorang anggota intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai guru,” ujar juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 25 Desember 2024.
Sebby menjelaskan bahwa penyerangan tersebut dipimpin langsung oleh Numbuk Telenggen, salah satu pimpinan TPNPB. Menurut laporan yang diterima oleh Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB, korban bernama Andarias diduga terlibat dalam operasi militer Indonesia di wilayah konflik bersenjata Ilaga. TPNPB menuduh korban memanfaatkan perannya sebagai guru untuk mengumpulkan informasi terkait keberadaan pasukan mereka.
“Pasukan kami telah siap siaga untuk melakukan penembakan lebih besar. Namun, saat kejadian, aparat militer Indonesia ketakutan dan bersembunyi di dalam pos militer serta rumah-rumah warga sipil,” ujar Bridjen Penny Murib, Panglima TPNPB Kodap XVIII Puncak Ilaga, dalam laporan yang sama.
TPNPB, yang sering disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh pemerintah Indonesia, menegaskan bahwa mereka telah memberikan peringatan sejak awal tahun 2024. Mereka menyatakan bahwa tenaga medis, guru, tukang ojek, dan pedagang yang memasuki wilayah konflik bersenjata di Papua berisiko menjadi target serangan.
“Yang terlibat dalam hal tersebut siap menanggung konsekuensinya,” tambah Sebby Sambom.
Sebby juga menyatakan bahwa TPNPB bertanggung jawab penuh atas aksi tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari perjuangan mereka melawan keberadaan aparat militer Indonesia di Papua.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak aparat keamanan terkait insiden ini. Situasi keamanan di Ilaga dan sekitarnya masih dipantau ketat.
(Kaki Abu)
0 Komentar