Dalam acara tersebut, simbol berupa pemasangan Ilin dilakukan sebagai pengingat bahwa kasus ini belum selesai dan masih menuntut perhatian publik. Ketua Koordinator Front Justice for Tobias Silak, Herlina Sobolim, dengan tegas mendesak Polda Papua agar segera mengungkap identitas dan menangkap empat pelaku penembakan.
“Kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Kami menuntut keadilan yang seadil-adilnya untuk Tobias Silak dan Naro Dapla,” ujar Herlina Sobolim.
Tobias Silak, yang dikenal sebagai anggota Bawaslu Kabupaten Yahukimo, ditembak mati oleh aparat Brimob Satgas Damai Cartenz di Sekla, bersama Naro Dapla. Hingga kini, proses hukum terkait penembakan tersebut belum menunjukkan perkembangan signifikan, memicu kekecewaan mendalam dari keluarga korban dan masyarakat Yahukimo.
Pernyataan Sikap Front Justice for Tobias Silak Dalam kegiatan ini, Front Justice for Tobias Silak menyampaikan tujuh poin tuntutan utama:
Tangkap, pecat, dan adili pelaku penembakan Tobias Silak.
Tarik militer organik dan non-organik dari Tanah Papua, khususnya dari Yahukimo.
Tutup pos militer yang ada di Yahukimo.
Ungkap aktor intelektual di balik penembakan Tobias Silak.
Komnas HAM segera mengungkap identitas empat pelaku penembakan Tobias Silak.
Polda Papua segera menangkap empat pelaku penembakan berdasarkan hasil investigasi Komnas HAM.
Mengecam segala upaya pihak tertentu yang menghambat proses hukum dalam kasus Tobias Silak.
Acara mimbar bebas ini juga menjadi ajang solidaritas masyarakat Yahukimo untuk menuntut keadilan atas penembakan warga sipil yang tidak bersalah.
Dengan semangat “Justice for Tobias Silak,” masyarakat Yahukimo bersama keluarga korban berharap agar kasus ini segera mendapatkan titik terang dan keadilan ditegakkan.
(Sumber: Dony siep)
0 Komentar