Jayapura.olemah.com – Esther Haluk, seorang perempuan Papua, berhasil meraih Dermakata Award 2024 dalam kategori fiksi berkat karyanya yang monumental, Nyanyian Sunyi. Buku puisi ini tidak hanya menampilkan keindahan rangkaian kata, tetapi juga menjadi medium advokasi bagi kaum marjinal, khususnya perempuan Papua.
Buku setebal 95 halaman ini berisi 92 puisi yang menggugah, menyoroti isu-isu seperti hak perempuan Papua dan diskriminasi. Esther Haluk menjadikan sastra sebagai alat untuk menyuarakan suara-suara yang selama ini terpinggirkan, sekaligus mendorong perhatian terhadap ketidakadilan sosial yang terjadi di tanah Papua.
“Karya Nyanyian Sunyi lahir dari realitas yang saya lihat dan rasakan di Papua. Sastra menjadi medium saya untuk berbicara tentang hak-hak perempuan dan isu-isu diskriminasi yang sering kali tidak terdengar,” ujar Esther Haluk dalam pidato penerimaannya.
Penghargaan Dermakata Award ini mengukuhkan posisi Esther sebagai salah satu sastrawan yang berpengaruh, tidak hanya di Papua tetapi juga di tingkat nasional. Karyanya dianggap sebagai suara perubahan yang berani, memperjuangkan hak-hak mereka yang termarjinalkan melalui kekuatan kata.
Buku Nyanyian Sunyi mendapat apresiasi luas karena mampu mengangkat realitas sosial di Papua ke dalam bahasa yang indah namun penuh makna. Dengan penghargaan ini, Esther Haluk berharap karyanya dapat menginspirasi generasi muda Papua untuk terus berkarya dan memperjuangkan keadilan melalui berbagai medium, termasuk sastra.
(Kaki Abu)
0 Komentar