Beberapa warga yang hadir merasa terkejut dan senang melihat langsung Wakil Presiden di lingkungan mereka. Udin (46), salah satu warga, mengaku awalnya tidak menyangka bisa bertemu dengan Gibran. “Enggak nyangka, awalnya saya cuma mau jalan-jalan, melihat orang banyak, rupanya ada kunjungan Pak Gibran,” ujarnya. Sementara itu, Ratna Sari (21) menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Wakil Presiden di wilayah mereka, berharap kunjungan ini dapat membawa perubahan positif bagi Kompleks Puntun.
Sebutan “Kampung Narkoba” di Kompleks Puntun bukan tanpa alasan. Menurut data Indeks Kawasan Rawan Narkoba 2023, kawasan ini termasuk dalam kategori daerah siaga narkoba. Meski berbagai upaya telah dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah bersama aparat setempat untuk menangani peredaran narkoba, kompleks ini masih menjadi pusat perhatian akibat tingginya kasus peredaran narkoba di sana. Pada September 2024, penangkapan seorang bandar besar bernama Saleh semakin menegaskan kondisi rawan di wilayah tersebut.
Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, tidak menampik adanya stigma tersebut. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kota dan berbagai elemen Forkopimda berkomitmen untuk menangani masalah sosial di Kompleks Puntun secara menyeluruh. “Sejak penangkapan Saleh, kami mulai membuka akses di sana dan berkomitmen menangani masalah di Puntun secara komprehensif,” ujar Hera.
Hera menambahkan bahwa pemerintah akan terus memberikan penguatan dan pemberdayaan masyarakat agar masalah sosial di Kompleks Puntun dapat segera diselesaikan. Kunjungan Wapres Gibran diharapkan menjadi langkah awal untuk mendukung perubahan positif bagi warga di kawasan tersebut.*****
0 Komentar