Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Timnas Basket Indonesia Kalah Telak dari Thailand, Peluang Lolos Kian Tipis

Jakarta, Olemah.com – Tim nasional bola basket Indonesia mengalami kekalahan telak saat menghadapi Thailand di babak grup kualifikasi Piala Asia 2025. Bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Indonesia Arena, Minggu (24/11/2024), Indonesia harus menyerah dengan skor 71-112.

Hasil ini menjadi sorotan tajam karena Thailand, sebagai sesama tim Asia Tenggara, dianggap memiliki level permainan setara dengan Indonesia. Namun, buruknya pertahanan timnas membuat mereka harus menelan kekalahan dengan selisih 41 poin.

Dominasi Thailand di Area Dalam Thailand tampil impresif dengan memanfaatkan keunggulan fisik di area dalam. Martin Breunig, center naturalisasi keturunan Jerman, menjadi pilar utama kemenangan Thailand dengan mencetak 24 poin dan 16 rebound. Ia didukung center lokal Chanatip Jakrawan yang menyumbang 13 poin dan 10 rebound.

Keduanya mendominasi lini pertahanan Indonesia, yang kesulitan menghadapi rebound ofensif. Thailand berhasil mencetak 25 poin dari 17 offensive rebound, memanfaatkan kelengahan pemain-pemain besar Indonesia seperti Vincent Kosasih dan Julian Chalias.

“Kami sudah mengingatkan para pemain untuk lebih kuat menghadapi dua pemain besar Thailand. Namun, mereka lebih unggul secara fisik dan berhasil memanfaatkan peluang,” ujar Johannis Winar, pelatih kepala timnas.

Masalah di Pertahanan dan Akurasi Statistik pertandingan menunjukkan ketimpangan performa kedua tim. Thailand mencatat akurasi tembakan 52 persen (39-75), sementara Indonesia hanya 34,2 persen (26-76). Guard Thailand, Frederick Lee Lish, juga tampil gemilang dengan mencetak 31 poin, termasuk 7 tembakan tiga angka dengan akurasi 63,6 persen.

“Kami kesulitan menghentikan momentum mereka karena pertahanan yang kurang solid. Dari situ, sulit bagi kami untuk menyerang dengan maksimal,” ungkap Abraham Damar Grahita, guard timnas yang mencetak 23 poin dalam pertandingan tersebut.

Pilihan Naturalisasi yang Kurang Efektif Di laga ini, Indonesia mengandalkan pemain naturalisasi Anthony Beane, yang berposisi guard. Namun, kontribusi Beane hanya delapan poin, jauh dari harapan. Sebelumnya, Indonesia lebih sering menggunakan center naturalisasi seperti Marques Bolden atau Lester Prosper. Saat pertemuan pertama di Thailand, Prosper mampu membantu timnas menahan Thailand di bawah 100 poin, meski tetap kalah 56-73.

Peluang Lolos Makin Tipis Kekalahan ini membuat Indonesia terpuruk di posisi juru kunci grup dengan catatan empat kekalahan dari empat pertandingan. Untuk lolos, Indonesia harus menang dalam dua laga sisa melawan Korea Selatan dan Australia, dengan syarat Korsel kalah dua kali dan timnas menang dengan selisih poin besar.

“Saat ini, kami harus fokus mengevaluasi diri dan memberikan yang terbaik di dua laga sisa. Walaupun sulit, kami akan tetap berjuang,” tambah Johannis.

Sorotan pada Stadion dan Atmosfer Pertandingan Di tengah kekalahan, satu hal yang bisa dibanggakan adalah megahnya Stadion Indonesia Arena, yang dihadiri sekitar 5.000 penonton. “Arena ini luar biasa, termasuk atmosfer para penonton, walaupun tidak mendukung kami. Saya beruntung bisa bermain di sini,” kata Martin Breunig.

Performa buruk Indonesia di kualifikasi kali ini juga menjadi catatan bagi pelatih Johannis Winar, yang menggantikan Milos Pejic. Pelatih asing tersebut sebelumnya membawa timnas meraih medali emas di SEA Games Vietnam 2022. Namun, hingga kini, perbaikan signifikan belum terlihat.

Timnas harus segera berbenah untuk mengembalikan kepercayaan diri dan meraih hasil lebih baik di masa depan.

(Sumber Berita: Kompas)


Posting Komentar

0 Komentar