Jakarta, Olemah.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa realisasi anggaran infrastruktur hingga 31 Oktober 2024 telah mencapai 66,8 persen dari pagu yang ditetapkan. Total dana yang telah tersalurkan mencapai Rp 282,9 triliun, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung pembangunan dan daya saing nasional.
“APBN #UangKita mendukung penuh peningkatan daya saing melalui anggaran infrastruktur yang telah direalisasikan sebesar Rp 282,9 triliun hingga akhir Oktober 2024,” ungkap Sri Mulyani melalui unggahan di akun Instagram resmi Kementerian Keuangan, Minggu (24/11/2024).
Alokasi Anggaran Infrastruktur
Sebagian besar anggaran, yakni Rp 160,6 triliun, disalurkan melalui belanja kementerian/lembaga (K/L). Dana ini digunakan untuk berbagai proyek strategis seperti pembangunan jalan, jembatan, sarana air minum, hingga akses internet.
Rincian belanja K/L meliputi:
Pembangunan dan preservasi jalan: Rp 37,1 triliun (progres 74,82 persen).
Pembangunan jembatan: Rp 5,7 triliun (progres 80,57 persen).
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM): Rp 3,7 triliun (progres 73,78 persen).
Rel kereta api: Rp 1,4 triliun (progres 41,90 persen).
Bandara: Rp 2,3 triliun (progres 73,75 persen).
Pelabuhan laut: Rp 3,9 triliun (progres 73,97 persen).
Konstruksi Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang: Rp 1,8 triliun (progres 92 persen).
Operasional BTS 4G: Rp 1,7 triliun untuk 2.806 lokasi.
Akses internet: Rp 0,5 triliun untuk 11.604 lokasi.
Selain itu, dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 72,8 triliun juga telah disalurkan. Dana ini digunakan untuk rekonstruksi 16.526 km jalan, pembangunan 30.583 km, rehabilitasi 1.962 km, serta pengadaan 54.789 sambungan rumah SPAM.
Pembiayaan dan Proyek Strategis Nasional
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa dana sebesar Rp 49,1 triliun dialokasikan untuk pembiayaan proyek infrastruktur strategis, di antaranya:
FLPP untuk perumahan masyarakat berpenghasilan rendah: Rp 13,7 triliun untuk 165.880 unit rumah.
Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Hutama Karya: Rp 18,6 triliun untuk menyelesaikan Jalan Tol Trans-Sumatra.
Pendanaan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN): Rp 7,5 triliun untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN).
Kenaikan Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran infrastruktur tahun ini mencatat kenaikan signifikan sebesar 17,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Setelah sempat mengalami penurunan pada 2021 hingga 2022, tren pertumbuhan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur di berbagai sektor.
Sri Mulyani optimis bahwa alokasi dana ini akan membawa dampak positif bagi daya saing nasional dan kesejahteraan masyarakat. "Kami terus berupaya agar setiap rupiah dari APBN dapat memberikan manfaat nyata bagi pembangunan bangsa," tegasnya.
Dengan progres signifikan ini, pemerintah berharap dapat mencapai target pembangunan infrastruktur sesuai jadwal dan memberikan dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional.
(Sumber Berita: Tempo)
0 Komentar