Dalam video yang tersebar luas, Aske Mabel tampak memegang senjata laras panjang dan sebuah handphone, tanpa penutup kepala, memperlihatkan potongan rambut pendek serta brewoknya. Ia juga menyatakan bahwa ia dan rekan-rekannya telah berhasil merampas senjata jenis AK-47 dari Polres Yalimo beberapa waktu lalu.
"Saya telah diangkat sebagai Panglima TPNPB-OPM Kodap Balim Timur Yali-Yalimo. Kami telah merampas empat senjata jenis AK-47 dari Polres Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan," ujar Aske dalam video tersebut. Ia menambahkan bahwa senjata dan peralatan logistik yang dirampas tersebut akan digunakan untuk perjuangan bangsa Papua Barat.
Menanggapi beredarnya video ini, Kepala Operasi Damai Cartenz-2024, Brigjen Faizal Ramadhani, mengonfirmasi kesesuaian identitas pria dalam video tersebut dengan Aske Mabel, yang sebelumnya merupakan anggota Polres Yalimo. "Sosok dalam video yang beredar ini diduga kuat memiliki kemiripan dengan mantan anggota Polri Polres Yalimo, Aske Mabel," kata Faizal pada Sabtu (9/11/2024).
Faizal menambahkan bahwa Aske Mabel sebelumnya telah terlibat dalam insiden perampasan senjata laras panjang jenis AK China pada 9 Juni lalu. Tindakan penegakan hukum terhadap Aske Mabel pun akan segera dilakukan. "Upaya penegakan hukum akan kami lakukan," tegasnya.
Selain itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno, menyatakan bahwa investigasi lebih lanjut mengenai video tersebut sedang berlangsung. Menurut Bayu, Aske Mabel kini menjadi target utama dalam penegakan hukum Operasi Damai Cartenz-2024, yang akan berlanjut ke Operasi Damai Cartenz-2025 mendatang. (Malik)
0 Komentar