Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Hanara Wiki My Piclar: Anggota Parlemen Termuda dari Suku Maori yang Memperjuangkan Hak Adat di Selandia Baru

New Zealand, Olemah.com – Hanara Wiki My Piclar, politisi muda berusia 22 tahun, telah mencetak sejarah sebagai anggota parlemen termuda di Selandia Baru. Kemenangannya di daerah pemilihan Hauraki-Waikato tidak hanya mencuri perhatian nasional tetapi juga menjadi simbol kuat perjuangan suku Maori dalam memperjuangkan hak-hak mereka di tengah tekanan politik yang semakin kompleks.

Sebagai perwakilan Partai Maori, Hanara muncul sebagai suara tegas melawan kebijakan pemerintah yang dianggap mengabaikan kepentingan penduduk asli Selandia Baru. Ia secara vokal menentang langkah-langkah yang dinilai mengancam prinsip-prinsip Perjanjian Waitangi—sebuah dokumen bersejarah yang menegaskan hak-hak suku Maori sejak ditandatangani pada 1840.

Aksi Protes Haka yang Ikonik

Salah satu aksi politik Hanara yang paling mencuri perhatian dunia adalah ketika ia memimpin tarian perang tradisional Maori, Haka, di dalam gedung parlemen Selandia Baru. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap rancangan undang-undang (RUU) yang dianggap melemahkan kedaulatan adat suku Maori, terutama terkait hak ulayat dan perlindungan budaya.

"RUU ini bukan hanya ancaman bagi hak kami, tetapi juga ancaman terhadap sejarah dan identitas bangsa ini," ujar Hanara dalam pernyataannya usai aksi Haka yang penuh simbol keberanian dan perlawanan itu.

RUU yang dipermasalahkan tersebut menimbulkan kontroversi karena dinilai dapat mengurangi kekuatan hukum Perjanjian Waitangi. Banyak pihak, terutama komunitas Maori, khawatir hak mereka atas tanah adat, budaya, dan tradisi akan semakin tergerus jika undang-undang tersebut diberlakukan.

Sosok Simbol Perlawanan

Hanara lahir dari komunitas Maori yang kental dengan tradisi dan nilai-nilai kebersamaan. Keberaniannya memasuki dunia politik di usia muda dianggap sebagai angin segar bagi perjuangan hak-hak penduduk asli yang selama ini dirasa kurang mendapatkan perhatian.

“Hanara telah menjadi simbol harapan dan perlawanan kami,” ujar salah satu pemimpin adat Maori di Hauraki-Waikato. “Dia menunjukkan bahwa warisan budaya kami tidak hanya pantas dihormati, tetapi juga dipertahankan dengan penuh keberanian.”

Sejarah Panjang Perjuangan Maori

Suku Maori merupakan penduduk pertama Selandia Baru yang tiba sekitar tahun 1250–1300 M, bagian dari migrasi besar masyarakat Polinesia. Namun, sejak penandatanganan Perjanjian Waitangi, implementasi hak-hak Maori sering kali menjadi perdebatan, terutama terkait hak tanah dan pengakuan budaya.

Sebagai bagian dari perjuangan panjang suku Maori, Hanara mengingatkan bahwa aksi budaya yang agung dan ekspresif, seperti Haka, diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang ketidakadilan.

"Perjuangan ini bukan hanya tentang satu generasi, tetapi tentang masa depan komunitas kami," tegas Hanara.

Masa Depan Hak-Hak Maori

Hanara telah menunjukkan bahwa suara muda dapat membawa perubahan besar, terutama dalam memperjuangkan keadilan bagi komunitas yang sering terpinggirkan. Ia berharap langkah-langkah politik yang ia ambil dapat menginspirasi generasi berikutnya untuk terus mempertahankan hak-hak dan tradisi Maori di tanah air mereka sendiri.

Perjuangan Hanara menegaskan bahwa Selandia Baru harus lebih serius dalam menghormati warisan budaya penduduk aslinya, serta menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam setiap kebijakan yang diambil.(L.Sobuber)

Posting Komentar

0 Komentar