Puncak Jaya, Olemah.com – Dua tukang ojek menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Kampung Weni, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan, Kamis (21/11/2024).
Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani mengonfirmasi insiden tersebut dan menyebut para korban, Imran (23) dan Asrun Eko Putra (23), ditemukan tewas dengan luka tembak dan bacokan.
"Insiden terjadi sekitar pukul 13.00 WIT. Saksi mata menyebut anggota kelompok kriminal bersenjata pimpinan Kalenak Murib melakukan aksi pembunuhan dengan menembak dan membacok kedua korban," ujar Brigjen Faizal, Jumat (22/11/2024).
Kronologi Kejadian Berdasarkan keterangan saksi TT, insiden bermula saat ia menyaksikan langsung aksi penyerangan tersebut. Usai melihat kejadian, saksi melarikan diri ke Distrik Sinak untuk melaporkan peristiwa tersebut kepada saksi lain, berinisial P.
"Saksi P kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sinak sekitar pukul 16.30 WIT," jelas Brigjen Faizal.
Evakuasi terhadap kedua korban rencananya dilakukan pada Jumat (22/11/2024), namun akses jalan menuju lokasi kejadian terkendala. "Jembatan penghubung antara Distrik Sinak dan Distrik Mageabume terputus, sehingga proses evakuasi memerlukan waktu lebih lama," tambahnya.
Upaya Penanganan Pihak kepolisian, dibantu Satgas Damai Cartenz, tengah menyelidiki lebih lanjut insiden ini dan meningkatkan pengamanan di wilayah Puncak untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Brigjen Faizal menegaskan komitmen pihaknya untuk mengungkap dan menangkap pelaku demi menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
"Ini adalah tindakan keji yang tidak dapat ditoleransi. Kami akan bekerja sama dengan aparat keamanan lainnya untuk mengusut kasus ini dan menangkap para pelaku," tegasnya.
Kondisi Keamanan di Wilayah Puncak Wilayah Kabupaten Puncak, Papua Pegunu ngan, kerap menjadi lokasi rawan aksi kelompok bersenjata. Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang melibatkan kelompok TPNPB-OPM, yang kerap mengincar warga sipil dalam aksinya.
Aparat keamanan terus berupaya memulihkan situasi di wilayah tersebut, namun tantangan geografis dan minimnya infrastruktur kerap menjadi kendala utama dalam penanganan keamanan di daerah ini.
(Kaki Abu)
0 Komentar