Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan kejadian itu. "Iya, kejadian itu benar. Terjadi aksi saling serang antar kedua kubu massa pendukung nomor urut 1 dan 2 dengan menggunakan alat perang berupa panah," jelas Kombes Benny, Rabu malam.
Aparat gabungan TNI-Polri bergerak cepat untuk melerai massa. Namun, massa dari salah satu kubu mencoba menyerang aparat, sehingga situasi semakin memanas. "Aksi saling serang sempat berhasil dilerai, tetapi aksi susulan kembali terjadi hingga mengakibatkan pembakaran rumah warga," ujar Kombes Benny.
Setelah sekitar dua jam, situasi berangsur kondusif. Kedua massa akhirnya mundur dan kembali ke posko masing-masing. Namun, dampak dari kerusuhan ini cukup parah, dengan 40 unit rumah dan 1 Honai dilaporkan hangus terbakar.
Selain itu, Kombes Benny melaporkan 94 orang mengalami luka akibat terkena panah. Aparat gabungan masih berjaga di lokasi untuk memastikan situasi tetap aman.
Langkah Keamanan Ditingkatkan
Aparat keamanan terus memantau situasi di Puncak Jaya guna mencegah potensi konflik susulan. Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan terkait insiden tersebut masih berlangsung, termasuk upaya untuk mengidentifikasi pelaku pembakaran dan tindakan provokasi yang menyebabkan bentrokan.
Pemilihan umum di Papua Tengah diharapkan tetap berlangsung damai meski diwarnai insiden ini. Aparat mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan menjaga keamanan demi kelancaran proses demokrasi. (Malik)
0 Komentar