Jakarta, Olemah.com – Maskapai penerbangan Qantas menyampaikan permintaan maaf setelah insiden pemutaran film dewasa kepada seluruh penumpang dalam penerbangan dari Sydney menuju Tokyo. Insiden ini menuai protes, terutama dari keluarga yang membawa anak kecil. Kejadian tersebut berawal dari kerusakan sistem hiburan dalam pesawat sebelum lepas landas.
Pesawat sempat mengalami penundaan selama lebih dari satu jam saat kru berusaha memperbaiki sistem hiburan. Namun, ketika upaya perbaikan gagal, kru memutuskan untuk menayangkan film yang sama untuk semua penumpang selama penerbangan yang berlangsung sembilan setengah jam. Sayangnya, film yang diputar menampilkan adegan seksual eksplisit, sehingga membuat beberapa penumpang merasa tidak nyaman, khususnya mereka yang bepergian dengan anak-anak.
Salah satu penumpang menulis di Reddit, "Film yang mereka putar sangat tidak pantas. Ada ketelanjangan grafis dan teks seksual yang terlihat jelas di layar, bahkan tanpa headphone." Penumpang tersebut menambahkan bahwa penonton dipaksa untuk menonton karena tidak bisa mematikan, menjeda, atau meredupkan layar mereka.
"Butuh hampir satu jam sebelum mereka mengganti film dengan yang lebih ramah anak. Itu sangat tidak nyaman bagi semua orang, terutama keluarga yang membawa anak-anak," ungkapnya.
Klarifikasi dari Qantas
Setelah insiden yang terjadi pada Sabtu, 18 Oktober 2024 tersebut, Qantas segera mengeluarkan pernyataan resmi yang meminta maaf kepada penumpang. "Film ini jelas tidak cocok untuk diputar sepanjang penerbangan, dan kami dengan tulus meminta maaf kepada pelanggan atas pengalaman ini," ujar perwakilan Qantas.
Maskapai juga menyatakan bahwa mereka telah mengganti film dengan konten yang lebih ramah keluarga untuk sisa penerbangan, yang merupakan prosedur standar dalam situasi seperti ini. Selain itu, pihak maskapai sedang menyelidiki bagaimana film tersebut bisa dipilih dan ditayangkan di dalam pesawat.
"Kami sedang meninjau bagaimana film itu dipilih," kata seorang juru bicara Qantas. Maskapai berjanji akan mengevaluasi kembali sistem hiburan mereka untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan. tutupnya.
0 Komentar