Jayapura, Olemah.com – Mahasiswa asal Kabupaten Lanny Jaya dan Nduga, bersama seluruh mahasiswa Papua Pegunungan di Jayapura, mengambil sikap tegas terkait konflik horizontal yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Konflik yang melibatkan suku Lanny dan Nduga ini mendapat perhatian serius dari para mahasiswa, mengingat dampak negatifnya terhadap stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
Para mahasiswa mengungkapkan bahwa akar permasalahan konflik ini berasal dari berbagai isu sosial yang belum terselesaikan. Mereka merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mendorong penyelesaian damai dan turut berperan sebagai agen perubahan, guna mencegah eskalasi kekerasan yang lebih besar.
Dalam pernyataannya, mahasiswa asal Lanny Jaya dan Nduga menegaskan pentingnya persatuan dalam menghadapi konflik ini. Mereka mengajak seluruh elemen, khususnya mahasiswa, untuk bersatu dan mendorong dialog antar suku sebagai langkah menuju rekonsiliasi. “Kami berkomitmen menjadi mediasi yang konstruktif dalam menyelesaikan permasalahan ini,” ujar perwakilan mahasiswa. Menurut mereka, langkah awal menuju perdamaian adalah kesadaran bersama bahwa kekerasan bukanlah solusi.
Selain itu, mahasiswa Papua Pegunungan di Jayapura mendesak Pemerintah Papua Pegunungan untuk segera bertindak. Mereka menegaskan bahwa konflik ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena menyangkut nyawa manusia yang tidak ternilai harganya. “Nyawa manusia tidak dapat diukur dengan uang. Kekerasan hanya akan memperburuk situasi dan menambah penderitaan,” tambah mereka.
Para mahasiswa berharap pemerintah daerah segera bergerak untuk melindungi masyarakat yang terdampak. Menurut mereka, pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan menciptakan lingkungan yang harmonis bagi warganya.
Dalam pernyataannya, mahasiswa juga menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dan moral dalam menangani konflik. Mereka percaya bahwa kehidupan adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. “Tuhan adalah pencipta kehidupan, dan setiap orang berhak hidup dengan damai. Mari kita jaga kehidupan sebagai titipan Tuhan dengan rasa tanggung jawab,” ujar mereka.
Konflik horizontal di Wamena kini menjadi perhatian serius bagi mahasiswa Papua Pegunungan di Jayapura. Mereka menyerukan persatuan, dialog, dan peran aktif pemerintah untuk menyelesaikan konflik ini. Dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, spiritual, dan moral, mahasiswa berharap konflik ini segera berakhir, membawa kedamaian dan harmoni bagi masyarakat Jayawijaya.(Malik)
0 Komentar