Sorak sorai penonton terdengar begitu keras saat pelatih Lakers, J.J. Redick, memasukkan LeBron dan Bronny ke lapangan setelah tim tuan rumah berhasil memimpin dengan selisih poin besar. Momen ini seakan menjadi naskah sempurna ala Hollywood, disaksikan langsung oleh Ken Griffey Sr. dan Ken Griffey Jr., yang juga mencetak sejarah serupa di Major League Baseball saat bermain bersama di Seattle Mariners pada 1990-1991.
"Kami sudah mencetak sejarah, sekarang kami menonton sejarah," kata Griffey Jr., yang bersama ayahnya berpose untuk foto dengan LeBron dan Bronny sebelum pertandingan dimulai.
Sebelum laga pembuka musim ini, pihak Lakers tidak memberi kepastian kapan LeBron dan Bronny akan bermain bersama dalam pertandingan reguler. Namun, LeBron, yang akan berusia 40 tahun pada Desember, mengungkapkan kegembiraannya dalam wawancara sebelum pertandingan, mengakui bahwa bermain bersama putranya adalah impian yang telah lama ia dambakan.
"Hanya untuk keluar dari terowongan dan tahu bahwa dia akan memakai seragam, keluar bersamanya, melihat dia pemanasan, dan berada di lapangan bersama rekan-rekan setim lainnya," kata LeBron kepada wartawan saat sesi latihan pagi. "Ini adalah kali ke-22 saya bermain di malam pembukaan, jadi saya tidak tahu berapa banyak kesempatan yang tersisa. Saya tidak akan menyia-nyiakannya."
Antisipasi terhadap kolaborasi LeBron dan Bronny telah mendominasi persiapan Lakers untuk musim baru sejak Bronny dipilih oleh franchise tersebut dengan urutan ke-55 pada NBA Draft Juni lalu.
'Sebuah Kehormatan'
Meskipun Bronny, 20, diperkirakan akan menghabiskan sebagian besar musim pertamanya di liga pengembangan G-League, LeBron mengungkapkan kebahagiaannya bisa mendampingi putranya di awal karier profesionalnya.
"Ini merupakan sebuah kehormatan, baik saat pramusim, latihan, dan setiap hari," ujar LeBron. "Perjalanan pesawat, bus, berada bersamanya dan menunjukkan bagaimana kehidupan profesional, serta bagaimana mempersiapkan diri setiap hari ... sangat menyenangkan."
Perjalanan Bronny menuju NBA semakin luar biasa mengingat lebih dari setahun yang lalu ia sempat mengalami serangan jantung saat latihan bersama tim Universitas Southern California. LeBron mengatakan bahwa pemulihan cepat putranya dari insiden tersebut meyakinkannya bahwa Bronny suatu hari akan bermain di NBA.
"Melihat dia bermain dalam pertandingan Divisi I perguruan tinggi di tahun yang sama ketika dia menjalani operasi jantung... Saya tahu saat itu bahwa tidak ada yang akan menghentikannya mencapai apa pun yang ia inginkan," ujar LeBron.
Bronny sendiri menyatakan bahwa kritik yang ia terima, yang mengatakan bahwa ia hanya berada di Lakers karena ayahnya, menjadi motivasi bagi dirinya untuk membuktikan kemampuannya.
"Saya mengambil semua kritik dan serangan yang diberikan orang-orang dan mengubahnya menjadi bahan bakar," kata Bronny.
0 Komentar