Menurut pernyataan resmi UNIFIL, insiden terjadi pada Ahad (13/10/2024) ketika sebuah tank Merkava milik Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menembakkan senjata ke arah menara pengamatan di markas UNIFIL. Tembakan tersebut menghantam menara dan melukai dua personel penjaga perdamaian. Meskipun cedera yang dialami tidak serius, kedua personel tersebut masih dirawat di rumah sakit. Diketahui, kedua personel tersebut berasal dari Indonesia.
UNIFIL menegaskan bahwa Israel telah berulang kali melakukan serangan terhadap posisi mereka, meskipun telah ada seruan untuk gencatan senjata sejak eskalasi konflik antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hezbollah, pada 23 September lalu.
enteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, menyebut insiden ini sebagai tindakan yang "tidak dapat diterima" dan telah mengajukan protes resmi kepada otoritas Israel serta duta besar Israel di Italia. Di sisi lain, Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, juga mengecam tembakan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan sembrono yang harus segera dihentikan. Irlandia sendiri mengirimkan sekitar 370 tentara untuk bergabung dengan misi UNIFIL.
UNIFIL, yang terdiri dari sekitar 10.000 personel penjaga perdamaian, terus menyerukan agar gencatan senjata segera diberlakukan di tengah ketegangan yang semakin meningkat di Lebanon Selatan. ***
0 Komentar