Jakarta,Olemah.com-Pejabat Tiongkok baru-baru ini meluncurkan rencana eksplorasi luar angkasa selama 25 tahun dengan lima tema ilmiah utama dan 17 prioritas terobosan ilmiah. Target utamanya adalah menjadikan China sebagai pemimpin dunia dalam eksplorasi luar angkasa pada 2050, bersaing dengan Amerika Serikat.
Minggu lalu, Akademi Ilmu Pengetahuan China, Administrasi Luar Angkasa Nasional China, dan Badan Antariksa Berawak China bersama-sama merilis rencana untuk periode 2024-2050. Rencana tersebut mencakup pencarian kehidupan luar bumi, eksplorasi Mars, Venus, dan Jupiter, serta mengirimkan awak ke bulan dan membangun stasiun penelitian internasional di bulan pada 2025.
Clayton Swope, Wakil Direktur Proyek Keamanan Antariksa di Center for Strategic and International Studies, menyatakan bahwa rencana ini menyoroti komitmen jangka panjang China, sekaligus menjawab pertanyaan yang muncul. “Banyak pakar bertanya-tanya apakah China akan terus berinvestasi di luar angkasa, mengingat ketidakpastian ekonomi di negara tersebut, tetapi ini menunjukkan komitmen mereka,” ujar Swope.
Rencana ini mengukuhkan komitmen China untuk fokus pada sains dan eksplorasi luar angkasa jangka panjang. Beijing menargetkan mengirim astronot ke bulan pada 2030, mengumpulkan sampel dari Mars, serta menjalankan misi ke sistem Jupiter dalam beberapa tahun ke depan. Rencana tersebut juga memuat tiga fase pengembangan yang meliputi berbagai penemuan ilmiah dan eksplorasi luar angkasa.
Rencana Tahapan Pengembangan Fase I (2024-2027): Misi awak ke bulan, fokus pada stasiun luar angkasa Tiangong, dan peluncuran misi planet lainnya.
Fase II (2028-2035): Ekspansi stasiun luar angkasa Tiangong, pembangunan stasiun penelitian internasional di bulan, serta misi pengumpulan sampel atmosfer Venus.
Fase III (2036-2050): Peluncuran lebih dari 30 misi ilmu antariksa, dengan tujuan menjadi pemimpin dunia dalam sains luar angkasa.
Membangkitkan Kebanggaan Nasional Menurut Nicholas Eftimiades, mantan pejabat intelijen dan peneliti di Atlantic Council, rencana ini juga meningkatkan rasa bangga publik. “Eksplorasi luar angkasa memiliki kesadaran publik yang tinggi, memberi rakyat China rasa nasionalisme dan superioritas,” ujar Eftimiades.
Antonia Hmaidi, analis senior di Mercator Institute for China Studies, menambahkan bahwa fokus luar angkasa China sudah ada sejak 1960-an dan telah berhasil mencapai target-targetnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, China meluncurkan beberapa misi luar angkasa yang sukses, seperti Chang’e-4, yang menjadi pendaratan lembut pertama di sisi jauh bulan, dan Tianwen-1, yang berhasil menempatkan pesawat antariksa China di Mars. Selain itu, China telah meluncurkan satelit untuk memperdalam penelitian ilmiah, seperti Dark Matter Particle Explorer dan Quantum Experiments at Space Scale.
Persaingan dengan Amerika Serikat Meskipun perkembangan China pesat, Swope menyatakan masih ada jalan panjang sebelum bisa menyamai Amerika Serikat, yang unggul berkat perusahaan luar angkasa swasta seperti SpaceX yang sukses meluncurkan 100 roket pada tahun ini.
Di sisi lain, entitas luar angkasa besar di China sebagian besar milik negara, yang menurut Eftimiades memungkinkan pemerintah mengarahkan industri menuju tujuan tertentu. Namun, birokrasi ini juga menyebabkan inovasi teknologi menjadi kurang tajam.
Tahun ini, China menargetkan 100 peluncuran orbit, dengan 70 di antaranya dilaksanakan oleh China Aerospace Science and Technology Corporation. Hingga pertengahan Oktober, China baru menyelesaikan 48 peluncuran.
Sementara itu, Departemen Pertahanan AS memperkuat kerja sama dengan sektor swasta untuk mengembangkan teknologi antariksa yang dapat digunakan untuk keamanan nasional. Banyak teknologi antariksa memiliki aplikasi militer, menurut Swope.
Meski demikian, Hmaidi mencatat bahwa rencana terbaru China berfokus pada ilmu dasar dibandingkan militer, meskipun negara tersebut juga aktif dalam pengembangan militer luar angkasa.
Rencana besar ini memperkuat ambisi China untuk menjadi kekuatan besar di luar angkasa, bersaing dengan Amerika Serikat dan meningkatkan citra nasional di kancah internasional. (wawan)
0 Komentar