Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Boeing PHK 17.000 Karyawan dan Tunda Pengiriman Jet 777X Akibat Pemogokan

Jakarta, Olemah.com – Boeing mengumumkan akan memberhentikan 17.000 karyawan, atau sekitar 10% dari tenaga kerjanya di seluruh dunia, serta menunda pengiriman pertama jet 777X selama satu tahun. Langkah ini diambil setelah perusahaan mencatat kerugian sebesar $5 miliar pada kuartal ketiga akibat pemogokan pekerja selama sebulan.

CEO Boeing, Kelly Ortberg, menjelaskan dalam pesannya kepada karyawan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) ini merupakan langkah yang perlu diambil untuk menyesuaikan dengan realitas keuangan perusahaan. Pemogokan yang dilakukan oleh 33.000 pekerja di Pantai Barat AS telah menghentikan produksi beberapa model pesawat seperti 737 MAX, 767, dan 777.

“Kami harus menyelaraskan tenaga kerja kami dengan kondisi keuangan yang ada dan menetapkan prioritas yang lebih terfokus,” ujar Ortberg. PHK akan mencakup semua tingkatan, mulai dari eksekutif, manajer, hingga karyawan.

Keputusan Boeing ini berdampak negatif pada harga saham perusahaan yang turun sebesar 1,1%. Ortberg, yang baru menjabat sebagai CEO pada Agustus, berusaha memulihkan hubungan dengan serikat pekerja serta menyelesaikan konflik yang berlarut-larut.

Selain itu, Boeing juga menghadapi tekanan terkait pengiriman produk minyak dan petrokimia yang mendukung Perusahaan Minyak Nasional Iran, yang turut memperparah tantangan keuangan perusahaan. Analis memperkirakan bahwa Boeing mungkin harus mengumpulkan dana sebesar $10 hingga $15 miliar untuk mempertahankan peringkat kreditnya.

Dengan pemogokan yang masih berlangsung, Boeing berharap kebijakan PHK ini dapat mempercepat penyelesaian sengketa tenaga kerja yang sedang terjadi. Thomas Hayes, manajer ekuitas di Great Hill Capital, mengatakan bahwa langkah ini dapat memaksa pekerja yang mogok untuk segera kembali bekerja demi menghindari risiko kehilangan pekerjaan secara permanen.

Namun, serikat pekerja Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional (IAM), yang mewakili para pekerja, menyatakan bahwa pengumuman Boeing terkait PHK dan penundaan produksi justru memperkeruh situasi. Presiden IAM Distrik 751, Jon Holden, menuduh Boeing berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalannya untuk bernegosiasi dengan pekerja di garis depan.

Sementara itu, perusahaan juga menghadapi masalah hukum terkait kecelakaan pesawat Lion Air pada 2018 dan Ethiopian Air pada 2019. Hakim federal AS sedang meninjau perjanjian kesepakatan Boeing dengan Departemen Kehakiman terkait tanggung jawab perusahaan atas kecelakaan tersebut.

Dalam upaya untuk mengatasi krisis finansialnya, Boeing juga sedang mempertimbangkan opsi untuk mengumpulkan dana miliaran dolar melalui penjualan saham dan sekuritas.****

Posting Komentar

0 Komentar