Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Benny Wenda Apresiasi Keberanian PM Marape dalam Mengangkat Isu West Papua di Hadapan Presiden Prabowo

Jakarta, Olemah.com - Ketua Free West Papua Campaign, Benny Wenda, menyampaikan apresiasi kepada Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, atas keberaniannya mengangkat isu West Papua saat bertemu dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Dalam pernyataan yang dirilis pada 28 Oktober 2024, Wenda menyebut langkah Marape sebagai sikap berani yang dilakukan atas nama solidaritas dengan masyarakat West Papua.

Menurut Wenda, tawaran amnesti yang disampaikan Prabowo terkait perjuangan West Papua merupakan respons langsung atas keberanian Marape dalam membahas isu tersebut. Namun, ia mempertanyakan apa makna amnesti tersebut bagi rakyat West Papua yang menginginkan kemerdekaan. Wenda menegaskan bahwa setiap tindakan pro-kemerdekaan di wilayah West Papua masih dianggap ilegal oleh pemerintah Indonesia, dengan risiko penangkapan, pemukulan, atau pemenjaraan bagi para aktivis.

Wenda juga menekankan bahwa amnesti sejati harus mencakup pembebasan semua tahanan politik West Papua serta memberi ruang bagi mereka untuk berjuang secara damai tanpa ancaman penangkapan. "Jika tawaran amnesti ini benar, maka itu harus berarti membebaskan seluruh tahanan politik West Papua," ujarnya.

Lebih lanjut, Wenda menyamakan Marape dengan sosok Musa dalam kisah pembebasan. Ia mengatakan, “West Papua dan Papua Nugini adalah satu kesatuan yang hanya terpisah oleh batas kolonial. Suatu hari, batas ini akan runtuh seperti Tembok Berlin, dan kita akan merayakan kebebasan New Guinea dari Sorong hingga Samarai.”

Dalam pertemuan itu, hadir pula Perdana Menteri Vanuatu sekaligus Ketua MSG Charlot Salwai serta Perdana Menteri Kepulauan Solomon Jeremiah Manele sebagai delegasi Melanesia. Menurut Wenda, kehadiran mereka menunjukkan solidaritas Melanesia bagi West Papua.

Wenda pun menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo, “Amnesti sejati adalah mengembalikan tanah kami, menarik pasukan militer, dan mengadakan referendum penentuan nasib sendiri yang telah lama kami perjuangkan sejak 1960-an.”

Dengan langkah berani Marape ini, Wenda berharap upaya untuk mendukung hak-hak rakyat West Papua mendapatkan perhatian internasional yang lebih luas. (Yanto)







Posting Komentar

0 Komentar