Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

AS Tegaskan Dukungan untuk Ukraina, Tidak Janjikan NATO atau Serangan ke Rusia

Jakarta, Olemah.com – Amerika Serikat berjanji akan terus mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia, yang telah berlangsung selama 32 bulan, menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin saat kunjungan ke Kyiv pada Senin (21/10/2024). Namun, AS belum memberikan sinyal akan memenuhi permintaan Ukraina untuk segera bergabung dengan NATO atau mengizinkan serangan rudal ke wilayah Rusia yang lebih dalam.

Austin menegaskan bahwa AS akan memberikan apa
yang dibutuhkan Ukraina untuk "berjuang demi kelangsungan hidup dan keamanan," seraya menekankan pentingnya aliansi Barat untuk melawan agresi Rusia.

"Masa depan Eropa dipertaruhkan," kata Austin dalam pidatonya di Akademi Diplomatik Ukraina. "Kekuatan NATO dipertaruhkan. Keamanan Amerika dipertaruhkan."

Sejak invasi Rusia pada Februari 2022, AS telah memberikan lebih dari $58 miliar dalam bentuk bantuan keamanan kepada Ukraina, dengan tambahan $51 miliar berasal dari sekutu Barat lainnya.

Namun, Austin tidak menyebutkan rencana kemenangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang mencakup keanggotaan NATO atau penggunaan rudal jarak jauh yang disuplai oleh Barat untuk menyerang target militer di dalam Rusia. AS khawatir bahwa serangan ke wilayah Rusia yang lebih dalam dapat memicu konflik langsung antara AS dan Rusia.

"Tidak ada peluru perak. Tidak ada kemampuan tunggal yang akan mengubah keadaan. Tidak ada satu sistem pun yang akan menghentikan serangan Putin," kata Austin. Namun, ia menegaskan bahwa AS tidak mencari perang dengan Rusia.

Bantuan Militer Baru untuk Ukraina

AS juga mengumumkan bantuan militer ke-68 sejak perang dimulai, senilai sekitar $400 juta, termasuk amunisi untuk sistem roket, artileri, sistem mortir, kendaraan lapis baja, dan senjata anti-tank. Meski demikian, banyak permintaan Ukraina yang belum terpenuhi, seperti kemampuan untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia dan pembahasan terkait keanggotaan NATO.

Di tengah pertempuran yang masih berlangsung, serangan rudal Rusia di kota selatan Zaporizhzhia menewaskan dua orang dan melukai 15 orang lainnya. Serangan itu juga merusak infrastruktur sipil, termasuk taman kanak-kanak dan lebih dari 30 bangunan tempat tinggal, menurut Gubernur Regional Ivan Fedorov.

Ancaman Drone dan Bantuan Korea Utara untuk Rusia

Sementara itu, serangan drone Rusia di Kyiv melukai setidaknya satu orang. Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, melaporkan bahwa puing-puing dari drone yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina merusak beberapa bangunan tempat tinggal. Serangan serupa juga terjadi di Mykolaiv, namun semua drone berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina.

Di sisi lain, di Dewan Keamanan PBB, para pejabat Barat mengkhawatirkan keterlibatan Korea Utara dalam mengirim pasukan untuk membantu Rusia. Presiden Zelenskyy menyebutkan bahwa Korea Utara tidak hanya mengirimkan peralatan militer ke Rusia, tetapi juga tengah mempersiapkan pasukan untuk dikerahkan.

Laporan dari dinas intelijen Korea Selatan mengindikasikan bahwa Korea Utara telah mengirim lebih dari 13.000 kontainer berisi amunisi, rudal, dan senjata anti-tank ke Rusia sejak Agustus 2023. Selain itu, sekitar 1.500 pasukan khusus Korea Utara dikabarkan telah dikirim ke Rusia dengan menggunakan kapal perang Rusia.

Jika keterlibatan Korea Utara benar terjadi, AS menganggap ini sebagai perkembangan yang "berbahaya dan sangat mengkhawatirkan." AS menilai bahwa Rusia kini sangat bergantung pada bantuan luar karena mengalami kerugian besar di medan perang akibat perlawanan Ukraina.

Ukraina mengutuk tindakan Korea Utara yang memperpanjang perang, dan menuduh Rusia meminta bantuan dari negara-negara yang terisolasi secara global. *****


Posting Komentar

0 Komentar