Yahukimo, Olemah.Com – Keluarga korban penembakan Tobias Silak bersama Tim "Justice For Tobias Silak" mengadakan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, untuk mendesak keterlibatan DPRD dalam pengawalan kasus tersebut. Koordinator tim, Herlina Sobolim, menyuarakan agar DPRD memastikan proses hukum terhadap penembak Tobias dilakukan dengan adil.
Tobias Silak, seorang warga sipil dan staf Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Yahukimo, tewas dalam insiden penembakan pada 20 Agustus 2024 di Pos Brimob Sekla saat operasi Damai Cartenz. Penembakan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian dan Brimob ini juga menyebabkan Naro Dapla, seorang warga lainnya, mengalami luka tembak di paha dan lengan.
Dalam pertemuan tersebut, keluarga korban menekankan pentingnya kasus ini menjadi perhatian serius DPRD. Mereka meminta DPRD membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengawal proses hukum agar pelaku penembakan diadili sesuai dengan aturan yang berlaku. "Kami sebagai keluarga almarhum Tobias Silak meminta DPRD untuk ikut mengawal dan memastikan para pelaku penembakan diadili sesuai hukum yang berlaku. Kepolisian tidak boleh bertindak sewenang-wenang," ujar perwakilan keluarga korban.
Selain itu, Herlina Sobolim menegaskan bahwa dengan adanya Pansus, kasus ini akan lebih transparan dan diawasi oleh berbagai pihak terkait, termasuk DPRD, Tim Justice For Tobias Silak, serta lembaga-lembaga hukum lainnya. "Kami berharap keadilan bisa ditegakkan dan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," tegasnya.
Kasus penembakan ini memicu reaksi keras dari masyarakat Yahukimo, terutama dari keluarga korban dan 12 suku yang ada di wilayah tersebut. Mereka menuntut agar pelaku segera diproses hukum dan berharap DPRD dapat bertindak sebagai pelindung hak-hak warga sipil, serta memastikan tidak ada lagi kekerasan serupa di wilayah mereka.
Melinus Kabak, penanggung jawab Tim Justice For Tobias Silak, mengingatkan bahwa tindakan kekerasan oleh aparat terhadap warga sipil harus dihentikan, dan semua pihak bertanggung jawab harus diproses sesuai hukum yang berlaku.
Kasus ini terus menjadi sorotan publik di Yahukimo, dan langkah-langkah hukum yang jelas sangat dinantikan oleh keluarga korban dan masyarakat setempat. (Doni Siep)
0 Komentar