Dalam kesempatan tersebut, Bupati Didimus menegaskan pentingnya netralitas ASN dalam politik, mengingat mendekatnya pemilihan gubernur, wakil gubernur, bupati, dan wakil bupati. "Sebagai ASN, kita harus menjadi teladan dan tidak terlibat dalam politik. ASN harus tetap profesional dan netral," ujar Didimus di hadapan para peserta apel.
Didimus juga mengingatkan tentang peran media yang bergerak cepat dalam menyebarkan informasi, baik yang positif maupun negatif. Ia menekankan pentingnya memilah informasi dengan bijak agar ASN tidak terbawa arus opini yang tidak sehat. "Kita harus cerdas dalam menyikapi masalah, jangan mudah terpengaruh oleh kabar yang belum tentu benar," katanya.
Lebih lanjut, Bupati meminta kepada para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tetap fokus pada pekerjaan dan tidak terganggu oleh isu-isu yang beredar. "Fokuslah pada tugas kita, jangan biarkan omongan orang mengalihkan perhatian dari pekerjaan kita. Saya tahu siapa yang bekerja dengan baik dan siapa yang hanya berputar-putar tanpa hasil," tegas Didimus.
Dalam arahannya, Bupati juga memberikan peringatan keras kepada pihak RSUD Dekai terkait pengadaan obat-obatan. Ia melarang petugas rumah sakit memberikan resep obat kepada masyarakat untuk dibeli di apotek, kecuali jika stok di rumah sakit benar-benar habis. "Mulai hari ini, kepala rumah sakit harus memastikan bahwa petugas mengikuti aturan ini dengan ketat," ujarnya.
Selain itu, Didimus juga mengklarifikasi isu terkait pengiriman babi dari Jayapura ke Dekai yang sempat menjadi perbincangan. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam hal tersebut, dan bahwa pengiriman itu adalah bagian dari program Kementerian Sosial. "Jangan jadikan semua hal sebagai masalah politik. Kita harus berpolitik dengan sehat," tutup Bupati Yahukimo.
Dengan arahan ini, Bupati berharap ASN Yahukimo tetap profesional dan menjaga netralitas mereka selama masa Pilkada, serta fokus pada tugas-tugas pemerintahan yang menjadi tanggung jawab mereka.
0 Komentar