Pertemuan antara pihak rumah sakit dan keluarga almarhum Tobias Silak, S.KOM, dilakukan untuk mengklarifikasi insiden pelemparan yang melibatkan massa keluarga korban saat penjemputan jenazah. Ketua Ikatan Keluarga Woso Suku Hupla (IKWSH), Melinus Kabak, bersama sejumlah tokoh masyarakat dan keluarga korban, mendatangi kantor RSUD Dekai untuk meminta maaf dan memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut.
"Peristiwa kemarin sungguh tidak diduga dan di luar nalar manusia. Kami meminta maaf kepada pihak rumah sakit, kepala rumah sakit, dan para perawat yang menjadi korban akibat pelampiasan emosi," ujar Aser Sobolim, salah satu perwakilan keluarga korban.
Sergius Sobolim menambahkan bahwa insiden ini terjadi karena adanya ketidakpahaman terhadap pelayanan rumah sakit. Ia juga menjelaskan bahwa massa yang hadir berasal dari 12 suku yang ada di Yahukimo, bukan hanya dari suku Hupla. "Kami akan memberikan nasihat kepada keluarga agar kejadian serupa tidak terulang kembali," ungkapnya.
Melinus Kabak, Ketua IKWSH, menjelaskan bahwa almarhum Tobias Silak adalah alumni Universitas Merdeka Malang tahun 2022 dan masih aktif sebagai staf pendukung Bawaslu Kabupaten Yahukimo. Ia menyayangkan bahwa emosi massa yang hadir saat penjemputan jenazah tidak dapat dikendalikan, terutama setelah mendengar penjelasan dari kapolres yang dinilai tidak memadai.
Kepala Direktur RSUD Dekai, Dr. Glend, menjelaskan bahwa insiden tersebut menyebabkan trauma bagi para perawat yang bertugas, yang mengakibatkan penutupan layanan rumah sakit selama beberapa hari. Namun, setelah pertemuan dengan pihak keamanan, pemerintah daerah, dan keluarga korban, pelayanan akan segera dibuka kembali.
"Perawat kami telah bersumpah dan berjanji untuk melayani, meskipun kejadian ini telah mengganggu kenyamanan dan keamanan di RSUD Dekai," kata Dr. Glend.
Keluarga almarhum berharap bahwa kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak dan tidak akan terulang di masa mendatang. (Sobolim)
0 Komentar