Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Banjir di Dekai, Kabupaten Yahukimo: Warga Diharapkan Lebih Peduli Lingkungan

 

Dekai, Olemah.com – Hujan deras yang turun sejak subuh hingga pukul 14.00 WIT pada hari Jumat, 2 Agustus 2024, menyebabkan Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, terendam banjir. Akibatnya, sekitar 30 rumah warga dan satu gereja di kompleks Telkomsel mengalami kerusakan parah, dan warga susah untuk beraktivitas 

Seorang warga, N.S., mengungkapkan bahwa masyarakat tidak bisa terus-menerus menyalahkan pemerintah daerah. Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap bahaya alam sangat penting. "Alam tidak mengenal siapa kita. Salah satu contohnya adalah banyak orang yang membangun kandang ayam, kandang babi, atau rumah di atas badan sungai. Hal ini tidak benar karena sungai seharusnya tidak diganggu dengan bangunan apa pun," ujar N.S.

N.S. juga menyoroti masalah lain, yaitu pembangunan kios dan toko tanpa drainase di sepanjang jalur satu pemukiman warga non-OAP. Akibatnya, air tidak memiliki jalur keluar dan menyebabkan banjir yang menutup jalan. Ia menambahkan bahwa pemerintah harus membongkar parit yang ditutup oleh bangunan tersebut agar air dapat mengalir dengan baik.

Seorang warga lainnya menekankan pentingnya kesadaran diri masyarakat untuk tidak menebang pohon di pinggir kali, membuang sampah sembarangan, atau membangun kandang babi di atas sungai. "Kita harus menjaga lingkungan mulai dari rumah hingga kota kita sendiri," ujarnya.

Masyarakat juga diimbau untuk berhenti membuang sampah sembarangan dan menebang pohon tanpa perhitungan. Pengambilan pasir di pinggir Kali Braza oleh para pengusaha juga dikhawatirkan akan menyebabkan Dekai tenggelam dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

Terkait masalah sampah, N.S. menegaskan bahwa tidak semua bisa disalahkan pada pemerintah daerah. Baik masyarakat maupun pemerintah daerah harus mengambil hikmah dari kejadian ini. Pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, diharapkan dapat menyediakan tempat sampah dan truk sampah agar pengelolaan sampah menjadi lebih baik dan banjir seperti ini tidak terulang kembali.

"Semoga ke depan hal ini benar-benar menjadi perhatian semua pihak untuk jangka panjang," tutup N.S.

(Kaki Abu)


Posting Komentar

0 Komentar