Jayapura, Olemah.com - Di pinggir jalan Expo Waena, Mama Papua, Martha Wetipo, berjuang setiap hari dengan menjual pinang demi masa depan anak-anaknya. Ibu asal Distrik Asostipo, Kabupaten Jayawijaya yang kini menetap di Expo Waena, Kota Jayapura, ini berharap anak-anaknya bisa menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Olemah.com berkesempatan untuk mewawancarai Mama Wetipo di tengah aktivitasnya berjualan pinang. Pinang yang dijualnya didapatkan dari pasar Youtefa dan kemudian dijual kembali di pinggir jalan. "Kalau pembeli banyak, pinang bisa cepat habis, tapi kalau tidak ramai, bisa lebih dari tiga hari baru terjual semua," ujar Mama Wetipo.
Mama Wetipo menjelaskan bahwa sebelum pemekaran tiga provinsi, pendapatannya lebih baik karena pembeli lebih banyak. Namun, setelah pemekaran, pendapatannya berkurang. "Setelah pemekaran, pendapatan di sini berkurang," katanya.
Mama Wetipo juga menyoroti perilaku anak-anak muda Papua yang sering kali tidak menghormati perjuangan orang tua mereka. "Anak-anak yang kami sekolahkan tapi tidak selesai tepat waktu dan mabuk-mabukan itu tidak menghormati kami sebagai orang tua. Kami tidak minta apa-apa, hanya minta mereka bisa selesai dengan baik," ungkapnya dengan tegas.
Sebagai Orang Asli Papua (OAP), Mama Wetipo menekankan bahwa hidup mereka sangat tergantung pada usaha kecil seperti berjualan pinang di pinggir jalan. "Kami hidup tergantung pada jualan pinang karena hak kami direbut oleh non-OAP," tambahnya. Melalui media ini, Mama Wetipo berharap anak-anak muda Papua bisa menyelesaikan pendidikan tepat waktu dan menjadi yang terbaik, serta menghentikan kebiasaan mabuk-mabukan.
Dengan semangat dan perjuangan Mama Wetipo, diharapkan generasi muda Papua dapat lebih menghargai usaha orang tua mereka dan fokus pada pendidikan demi masa depan yang lebih baik. (Kaki Abu)
0 Komentar