SPBU LINES Agung Mas bertanggung jawab melayani kuota Pertalite sebanyak 50 ton dan Bio Solar sebanyak 15 ton. Sementara itu, SPBU Kalku Mas melayani kendaraan roda empat dan SPBU Pariangan Bepan Ruko melayani kendaraan roda dua, dengan kuota Pertalite sebanyak 100 ton dan Bio Solar sebanyak 20 ton. Pengiriman dilakukan dengan satu kapal yang memuat BBM untuk satu SPBU dari Timika, Provinsi Papua Tengah, menuju Dekai, Yahukimo.
Namun, pengiriman ini kerap menghadapi beberapa kendala. Manajer PT LINES Agung Mas, Deky Rumpaisum, mengungkapkan bahwa kondisi air sungai yang surut menyebabkan keterlambatan pengiriman, sedangkan jika air sungai naik, pengiriman dapat tiba lebih cepat di Dekai.
Selain itu, terdapat hambatan dari lima kampung yang berada dalam perjalanan dari Asmat menuju Dekai. "Kampung-kampung tersebut sering meminta jatah BBM gratis sebanyak 5 hingga 10 liter, namun jika mereka ingin membeli, kami melayani sesuai anggaran mereka," jelas Deky.
Kendala lainnya adalah jembatan Maruku yang hingga saat ini belum selesai dikerjakan, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam mengangkut BBM dari pelabuhan Longbon ke Kota Dekai. "Jembatan Maruku yang belum dikerjakan ini membuat kita kesulitan mengangkut BBM masuk ke kota Dekai," tambahnya.
Pengiriman BBM industri dilakukan terpisah, namun kedatangannya bersamaan dengan BBM subsidi. BBM industri yang dikirim dari Timika ke Dekai berjumlah antara 20 hingga 30 ton, termasuk jenis Pertalite Industri dekxlat.
PT LINES di Dekai memiliki empat karyawan, di luar dari manajer dan penanggung jawab, yang bertugas memastikan kelancaran distribusi BBM di wilayah tersebut.(Kaki Abu)
0 Komentar