Yahukimo, Olemah.com – Kelompok binaan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Yahukimo mengikuti pelatihan membatik selama tiga hari di Aula Hotel Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Pelatihan ini mencakup semua tahapan dari dasar hingga menghasilkan batik yang sempurna.
Joni Silas Wona, seorang ahli batik dari Jayapura, menjelaskan proses membatik secara rinci kepada para peserta. Dimulai dari ide penciptaan desain, persiapan alat dan bahan, pencantingan, pewarnaan motif, penutupan motif dengan lilin, pewarnaan dasar, perebusan, pengeringan, hingga penyetrikaan kain menjadi batik yang cantik dan siap pakai. "Prosesnya membutuhkan waktu dan ketelitian, dengan batik tulis bisa memakan waktu hingga satu minggu, dan jika motifnya padat, bisa mencapai satu bulan," ungkap Joni.
Para peserta yang mengikuti pelatihan ini sangat antusias dan beberapa di antaranya berhasil membuat batik dengan baik. Dua putra asli Yahukimo bahkan berhasil menciptakan produk batik asli Yahukimo yang akan dipasarkan setelah memperoleh hak cipta.
Joni berharap pemerintah, melalui dinas terkait, lebih memperhatikan Orang Asli Papua (OAP) dengan menggunakan dana otonomi khusus untuk mendukung mereka. "Dana otonomi khusus adalah milik Orang Papua. Jangan digunakan untuk kepentingan lain seperti membangun rumah ASN atau pejabat yang bukan orang Papua. Bapak Bupati, tolong perhatikan anak asli Papua yang berjuang untuk wirausaha karena dana Otsus itu adalah darah Orang Papua," tutup Joni.
Salah satu peserta pelatihan menyatakan rasa senangnya karena baru pertama kali belajar membatik dan mendapatkan mentor dari sesama orang Papua. "Kami anak Papua bukan tidak bisa, tapi pendidikan yang diberikan oleh orang yang bukan Papua tidak dengan hati. Tapi dengan mentor dari kami sendiri, pasti kami bisa. Terima kasih mentor atas pengorbanan dan waktumu, Tuhan berkati," ucapnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi masyarakat Yahukimo, serta mempromosikan batik sebagai produk unggulan daerah yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi. (kaki Abu)
0 Komentar