Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Mengisi Liburan dengan Kegiatan Positif: Pelayanan Sosial dan Kemanusiaan di Wamena

Wamena, Olemah.com – Liburan sering kali menjadi waktu yang dinanti untuk bersantai dan beristirahat. Namun, di Wamena, sejumlah individu memilih untuk mengisi liburan mereka dengan hal-hal yang positif dan inovatif, melibatkan diri dalam pelayanan sosial dan kemanusiaan untuk membantu mereka yang kurang beruntung.

Sejak Oktober 1997, berbagai aktivitas sosial telah dilakukan untuk mendukung anak-anak jalanan dan mereka yang membutuhkan di Wamena. Salah satu rekan pelayanan sosial pernah mengatakan, "Jika suatu hari di Wamena tidak ada lagi anak-anak yang menghirup lem Aibon dan tidak ada anak-anak jalanan, hari itu mungkin Tuhan memanggil saya pulang." Kalimat ini menggambarkan komitmen mendalam untuk membantu anak-anak jalanan di Wamena, yang hingga kini masih menjadi tantangan.

Aktivitas pelayanan ini mencakup berbagai hal, mulai dari mendengarkan cerita mereka, merangkul mereka saat mabuk dan halusinasi, hingga mengajak mereka berbakti setiap Minggu. Selain itu, berbagi makanan, menggunting rambut dan kuku, serta mengajarkan cara mandi dan sikat gigi yang benar juga menjadi bagian dari pelayanan ini. Meskipun sering kali mengalami kehilangan barang-barang penting seperti cincin pernikahan, laptop, dan handphone, semangat untuk melayani tetap tidak pudar.

Pelayanan ini juga melibatkan pembelaan hak anak melalui berbagai cara, menyekolahkan mereka, serta menerima stigma dan hinaan dari masyarakat. "Melayani mereka adalah sebuah kehormatan dari Tuhan, dan kami bertanggung jawab untuk melakukan amanat agung-Nya," ujar seorang pelayan sosial yang telah terlibat sejak tahun 1997.

Pada tanggal 28 Juni 2024, di Wamena, kegiatan pelayanan ini terus berlanjut dengan semangat yang sama. Terima kasih disampaikan kepada Tuhan atas hayat hidup, keluarga, rekan sejawat, para pendoa, dan semua orang yang pernah datang ke rumah singgah seperti Asrama Gloria, Asrama Haleluya, Asrama NIS, dan Rumah Singgah Generasi Anak Panah. Terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang pernah memberikan hinaan dan cercaan, serta kepada mereka yang pernah mencuri dan merugikan. Semua ini dianggap sebagai bagian dari perjalanan pelayanan sosial dan kemanusiaan.

"Doa dan harapan saya, kiranya kita bersama berdiri, bersama duduk, dan bersama berjuang untuk semua cita dan cinta yang tertunda. Orang yang luar biasa adalah orang yang biasa yang bertekad, bertekun, bermimpi, bersabar... luar biasa," tutup seorang pelayan sosial.

Mengutip Yesaya 58:7, "Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!"

Pelayanan sosial dan kemanusiaan di Wamena ini adalah contoh nyata bagaimana liburan dapat diisi dengan kegiatan positif yang memberikan dampak besar bagi masyarakat. (Kaki Abu)


Posting Komentar

0 Komentar