Menurut Rival, seorang tokoh masyarakat di Yalimo, Kopi AnHar adalah simbol kebanggaan dan inspirasi. "Saya bangga dan sangat terinspirasi dengan pergerakan orang-orang hebat di Yalimo ini. Kopi AnHar dikumpulkan dari kampung-kampung di Yalimo dan dikemas menjadi produk yang luar biasa," ujar Rival kepada Olemah.com.
Kopi AnHar tidak hanya menawarkan cita rasa yang khas, tetapi juga menjadi simbol kemandirian bagi masyarakat asli Papua. "Rasanya sangat nikmat dan punya rasa khas tersendiri. Singkatnya, kita bergerak, berdiri di atas kaki sendiri, bangkitkan UMKM orang asli Papua untuk menjadi mandiri dan tidak terjajah. Untuk apa minum kopi yang dari luar Papua? Tong punya kopi juga ada ini yang terbaik," tambah Rival.
Lebih lanjut, Rival berharap agar pemerintah daerah dan provinsi Papua Pegunungan memberikan dukungan penuh kepada usaha-usaha lokal seperti Kopi AnHar. "Semoga ke depan Yalimo bangkit dan memproduksi kopi terbaik hasil olahan anak putra/putri Papua sendiri. Pemerintah harus bisa menerjemahkan otonomi khusus dengan memberikan ruang dan waktu bagi kami untuk jadi tuan di negeri sendiri, jangan jadi penonton terus. Kalau pemerintah selalu pakai pengusaha besar dari luar, berarti otonomi khusus itu benar-benar tidak diterjemahkan oleh pemimpin Papua sendiri," tutup Rival.
Kopi AnHar menjadi contoh nyata dari potensi lokal yang dapat diangkat dan dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan dukungan yang tepat, Kopi AnHar dan produk-produk lokal lainnya dapat menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan meningkatkan kemandirian masyarakat Papua Pegunungan. (Kaki Abu)
0 Komentar