"Tidak dapat dipungkiri bahwa pesatnya perkembangan AI akan menggeser kebutuhan skill dan jenis pekerjaan, terlihat dari proyeksi hilangnya 86 juta pekerjaan dan kemunculan 69 juta pekerjaan baru," kata Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dalam acara Google AI untuk Indonesia Emas 2045, di Jakarta, Senin (3/6).
Budi menekankan pentingnya membangun keterampilan terkait AI dan kemampuan berpikir kritis. Menurutnya, ini bisa dicapai melalui pelatihan keterampilan, platform pembelajaran online, workshop, serta kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri.
Saat ini, Indonesia berada pada titik penting di mana teknologi dimanfaatkan untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Budi berharap inisiatif ini dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 sebagai bangsa yang berdaulat, progresif, adil, dan makmur.
"Transformasi digital berpotensi mendorong Indonesia keluar dari middle income trap menuju Indonesia emas," tambahnya.
Studi Access Partnership memperkirakan bahwa penggunaan AI akan meningkatkan manfaat ekonomi bagi Indonesia hingga sebesar Rp 2.612 triliun atau sekitar US$ 167 miliar pada 2030. Jumlah ini setara dengan hampir 13% PDB Indonesia tahun 2022.
Budi menegaskan bahwa Kementerian Kominfo telah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045 dengan infrastruktur digital sebagai pondasi utama. Visi ini menopang tiga pilar pembangunan Indonesia di bidang digital: ekonomi digital, pemerintah digital, dan masyarakat digital. Ia menekankan bahwa kemajuan ketiga pilar ini harus berjalan bersamaan.
"Enggak bisa saling menunggu satu yang lain maju duluan, gak bisa," ujar Budi.
Selain itu, ia menambahkan bahwa panduan bagi pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan teknologi yang inklusif dan memberdayakan sangat penting untuk memajukan Visi Indonesia Emas 2045.
(Malik)
0 Komentar