Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Kepala Dinas Tenaga Kerja Yahukimo Resmi Menutup Pelatihan Membatik

Dekai, Olemah.com – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, resmi menutup kegiatan Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan Klaster Kewirausahaan dan Bisnis yang berlangsung dari 26 hingga 28 Juni 2024 di Hotel Yahukimo. Pelatihan singkat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membatik bagi warga lokal.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ibu Rode Mabel menyatakan kegembiraannya atas suksesnya pelatihan ini meski dengan keterbatasan bahan. "Kami sangat senang dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik, meskipun banyak keterbatasan bahan, namun kami bisa memaksimalkan hasilnya," ungkap Mabel. Ia juga meminta perhatian pemerintah untuk mendukung keberlanjutan pelatihan ini, agar di masa depan Yahukimo dapat memiliki batik khas yang paten.

Mewakili para peserta, ibu Mina Maling yang mengikuti pelatihan menyampaikan harapannya agar pemerintah terus mendukung mereka melalui dana Otonomi Khusus (Otsus). "Kami yang sudah bisa membatik ini berharap pemerintah membantu kami melalui Dinas Tenaga Kerja dengan dana Otsus. Dengan begitu, angka pengangguran bisa berkurang karena Yahukimo memiliki 51 distrik, 518 kampung, dan satu kelurahan. Setiap tahun, ada lulusan SMA dan perguruan tinggi yang mencari kerja. Jadi, saran kami, dana Otsus itu membantu kami dengan kelompok binaan yang sudah ada ini supaya kami bisa pekerjakan orang lain dan menekan angka pencari kerja," katanya.

Ibu Mina menambahkan, "Kami ingin menyerahkan hasil batik kami kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Kepala Bappeda Kabupaten Yahukimo supaya tahun depan memberikan dana Otonomi Khusus melalui Dinas Tenaga Kerja. Dengan dana itu, kami bisa membeli bahan sendiri dan membuat batik Yahukimo sendiri."

Sebagai tanda terima kasih, peserta pelatihan memberikan noken (tas tradisional Papua) buatan mereka kepada para mentor dari Jayapura sebagai kenang-kenangan.

Dalam sambutannya, mentor Joni Silas Wona mengapresiasi semangat peserta yang bahkan bekerja hingga tengah malam. "Selama tiga hari ini, kami melihat peserta sangat bersemangat bekerja sampai jam 12 malam. Ini menunjukkan semangat tinggi untuk mengangkat kebudayaan dan kearifan lokal dari 12 suku di Yahukimo. Tinggal bagaimana pemerintah menerjemahkannya, apakah orang asli Papua hanya menunggu menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) saja atau harus mandiri sebagai wirausaha," ujarnya.

Jon juga mengajak masyarakat Papua untuk tidak hanya bergantung pada pemerintah. "Ini tempat kami, rumah kami. Kenapa pemerintah tidak mau memperhatikan dengan dana Otsus itu sendiri? Saya yakin suatu saat Yahukimo akan memiliki produk batik sendiri dan hak cipta sendiri. Kita harus bekerja keras, dan hasilnya akan terlihat di tahun-tahun berikutnya. Jadi, jangan berhenti," katanya.

Jon juga mencatat bahwa meskipun hujan deras sering mengguyur Yahukimo, semangat peserta tidak surut, menandakan adanya bakat terpendam di kota yang dikenal dengan 1001 jembatan ini.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan keterampilan membatik yang telah dipelajari dapat menjadi bekal bagi para peserta untuk mengembangkan usaha dan mengurangi angka pengangguran di Yahukimo. (Kaki Abu)









Posting Komentar

0 Komentar