Dalam sambutannya, Asisten II menyampaikan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal yang melimpah di Dekai Kota. "Kami di Dekai Kota ini banyak memiliki pangan atau bahan lokal. Jadi, Pemberdayaan Perempuan sudah mulai mendukung ibu-ibu orang asli Papua. Mari kita bekerja dan tidak hanya menjadi penonton terus menerus," ujarnya.
Asisten II juga menekankan bahwa dana Otsus (Otonomi Khusus) lebih berpihak kepada masyarakat asli Papua (OAP). Oleh karena itu, dinas-dinas yang berhubungan langsung dengan masyarakat diharapkan untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat setempat.
Kegiatan ini berfokus pada bidang perlindungan perempuan serta kelembagaan dan kemitraan. Kepala Seksi Ina Hesegem, SE.MM, mengungkapkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan perempuan Yahukimo dalam usaha mandiri, seperti pembuatan noken dan aksesoris perempuan, serta kuliner dari bahan lokal Yahukimo. "Tujuan kegiatan ini adalah untuk menunjang ekonomi keluarga," kata Ina. Ia juga berharap bahwa setelah mengikuti pelatihan ini, perempuan Yahukimo bisa lebih mandiri dengan memanfaatkan bahan lokal yang ada.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Ibu Meri Hesegem, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari bentuk sosialisasi dan pelatihan pada tahun 2023. Pada tahun 2024, pelatihan dilakukan langsung di lapangan kepada masyarakat. "Ada 15 kelompok hasil binaan pemberdayaan perempuan yang akan dilibatkan dalam kegiatan ini," tambahnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perempuan Yahukimo dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga mereka melalui pemanfaatan sumber daya lokal dan keterampilan yang didapat dari pelatihan.(Kaki Abu)
0 Komentar