Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Yance Rumbino, Pencipta Lagu "Tanah Papua", Tutup Usia

Biak, Olemah.com - Yance Rumbino, seorang guru dan seniman terkemuka yang dikenal sebagai pencipta lagu "Tanah Papua", meninggal dunia pada hari Kamis, 30 Mei 2024, pukul 01.24 WIT di RSUD Biak, Provinsi Papua. Karya Rumbino, yang mencerminkan kecintaannya terhadap tanah kelahirannya, telah menjadi simbol persatuan dan kebanggaan bagi masyarakat Papua.

Lagu "Tanah Papua" diciptakan oleh Rumbino pada bulan November 1985 di Bukit Gamei, Distrik Topo, Nabire. Saat itu, Rumbino baru berusia 22 tahun dan bekerja sebagai guru SD di Sinak, Puncak Jaya (sekarang Paniai). Selama tiga tahun tinggal di daerah terpencil tersebut, ia hidup bersama masyarakat setempat tanpa mengenal nasi atau uang, hanya mengandalkan alam sekitar untuk bertahan hidup. Pengalaman inilah yang menginspirasi Rumbino untuk menciptakan lagu yang menggambarkan kekayaan alam Papua dan keyakinannya bahwa Tuhan tidak mungkin membiarkan orang Papua hidup berkekurangan.

“Syair lagu ini dulunya dianggap tak mungkin, namun kini sudah terbukti. Sayangnya, karya saya pernah tidak dihargai dan bahkan diklaim oleh orang lain. Saya terus berjuang untuk mempertahankan hak cipta saya,” tutur Rumbino. Lagu tersebut pernah salah dinyanyikan oleh Trio Ambisi, mengakibatkan lirik yang disampaikan kepada publik menjadi keliru.

“Bukan 'syo ya Tuhan' tapi 'oh ya Tuhan', karena ini adalah ucapan syukur kepada Sang Pencipta. Dan bukan 'kau ku puja' tapi 'yang ku puja', karena ini mensyukuri apa yang Tuhan berikan kepada kita di atas tanah Papua ini,” jelasnya. Rumbino, lulusan SGB YPPGI Enarotali, menciptakan lagu ini untuk mengajak orang Papua bekerja keras di tanah mereka sendiri agar menjadi tuan di negeri mereka sendiri, bukan hanya menjadi penonton.

“Perjalanan di tengah belantara pegunungan, pesisir, lembah, dan ngarai adalah bagian dari seni kehidupan. Bagi saya, alam adalah sumber inspirasi dalam setiap karya saya,” bebernya. Ia mengakui kekhawatirannya terhadap hutan yang kini terancam habis dan gunung yang dieksploitasi hingga tak tersisa. Menurutnya, jika hal ini terus berlanjut, maka nasib gunung, hutan, dan air sungai yang jernih akan menjadi hanya sebuah nyanyian kosong.

Meskipun belum mendapatkan pengakuan resmi atas hak ciptanya, Yance Rumbino merasa puas karena lagu "Tanah Papua" yang diciptakannya berdasarkan renungan panjang atas realita tanah Papua kini dijadikan sebagai lagu persatuan Papua. Lagu tersebut sering dinyanyikan dengan penuh khidmat dalam acara-acara penting, dengan posisi berdiri dan tangan diletakkan di dada.

“Sayang, Bapak Yance Rumbino. Syair lagu 'Tanah Papua' sangat bermakna bagi kami orang Papua. Selamat jalan ke Allah Bapa di Surga, Amin,” ucap salah seorang warga yang merasa kehilangan sosok inspiratif ini. Mari kita terus berjuang untuk tanah Papua yang kaya ini sesuai dengan pesan yang selalu disampaikan oleh almarhum Yance Rumbino.


Posting Komentar

0 Komentar