Berdasarkan data dari Staf Operasi Tentara Nasional Indonesia (Sops TNI), Papua termasuk dalam kategori kerawanan tinggi dalam Pilkada Serentak 2024. Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2024 menunjukkan bahwa Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Papua Pegunungan masuk dalam kategori rawan, sementara wilayah lainnya berstatus keamanan sedang.
“Masih terdapat aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di beberapa tempat di wilayah Papua, seperti di Kabupaten Puncak, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Paniai, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Nduga, Kabupaten Intan Jaya, dan Kabupaten Maybrat,” ujar Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.
Data intelijen menunjukkan bahwa tingkat kerawanan pada Pilkada Serentak cenderung menengah-tinggi, lebih besar daripada kerawanan Pemilu Pileg dan Pilpres yang cenderung kecil-menengah. Beberapa faktor penyebabnya antara lain keberpihakan penyelenggara kepada salah satu pasangan calon, ketidakpatuhan penyelenggara terhadap regulasi, pasangan kepala daerah menjadi kompetitor pada Pilkada, ketidaksesuaian hasil penghitungan suara dengan kondisi riil di TPS, keberpihakan aparat keamanan, dan praktik politik uang.
“Saya minta aparat intelijen memperhatikan secara detail. Kekuatan kita sudah terbagi rata, tidak mungkin kita minta bantuan lagi. Kita tidak bisa mengharapkan bantuan dari wilayah lain, dan jika ada pun, tidak bisa cepat karena keterbatasan transportasi,” tegas Menko Hadi.
Menko Hadi juga menyatakan bahwa TNI dan Polri berkomitmen membantu pendistribusian logistik Pilkada, mengingat kondisi geografis Papua yang berat dan masyarakatnya tersebar di pulau-pulau.
“TNI dan Polri siap membantu kelancaran Pilkada serentak untuk mendukung pendistribusian logistik dengan alutsista yang ada,” tambahnya.
Menko Polhukam kembali mengingatkan seluruh prajurit TNI dan Polri untuk terus bersinergi dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Papua, khususnya selama pelaksanaan Pilkada serentak. “Saya ingatkan sekali lagi, sinergi TNI dan Polri harus tetap terjaga dan mudah-mudahan tugas yang berat ini dapat dijalankan dengan baik,” katanya.
Mantan Panglima TNI ini juga menekankan bahwa pemerintah terus mengampanyekan pemilu damai agar masyarakat mau berpartisipasi dalam Pilkada Serentak. “Ketika narasi Pemilu Damai minim, dapat terjadi ketidakstabilan politik, hukum, keamanan, ekonomi, dan kesejahteraan,” jelas Menko Hadi.
Sementara itu, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Haryanto, menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI dan Polri yang bertugas di Papua bersinergi untuk mewujudkan kedamaian, khususnya dalam rangka Pilkada serentak. “Kami berkomitmen akan memegang teguh integritas, sehingga Pilkada yang aman, tertib, dan lancar bisa diwujudkan,” pungkasnya. (Malik)
0 Komentar