Situasi keamanan yang meningkat ini telah melumpuhkan seluruh pelayanan di RSUD Paniai karena petugas medis takut untuk berdinas. Akibatnya, semua pasien rawat inap terpaksa dipulangkan atau dititipkan di Rumah Sakit Umum Pratama Deiyai dan Puskesmas Enarotali.
Denci Nawipa, saat diwawancarai pada Minggu (26/5/2024), menyatakan bahwa pasukan keamanan yang ditempatkan di RSUD Paniai akan segera dipindahkan ke lokasi kediaman dinas bupati atau di dekat Terminal Enarotali. "Besok [Senin], aparat keamanan itu akan dipindahkan ke kediaman bupati atau di dekat terminal [Enarotali]. Hal ini dilakukan agar pelayanan di RSUD Paniai dapat berjalan kembali," kata Nawipa melalui telepon.
Nawipa, yang saat itu berada di Makassar dalam perjalanan menuju Jakarta untuk mengikuti rapat evaluasi triwulan di Kementerian Dalam Negeri, mengaku baru mengetahui rencana penggantian Penjabat Bupati dari Penjabat Sekretaris Daerah Papua Tengah pada pagi hari Senin. Meskipun demikian, Nawipa tidak mempermasalahkan pemberhentiannya dan menyatakan siap bekerja sama dengan penjabat yang baru. "Ya tidak apa-apa, itu biasa. Saya menerima keputusan Menteri Dalam Negeri. Kami [Nawipa dan Pigome] akan bekerja sama dalam membangun Paniai," ujarnya.
Menurut pemantauan media, seluruh pelayanan di RSUD Paniai masih belum beroperasi pada Senin. Direktur RSUD Paniai, Agus, menyatakan bahwa mereka akan mulai beroperasi kembali pada Selasa (28/5/2024), setelah pasukan keamanan dipindahkan dari rumah sakit tersebut. "Kami sudah mengambil keputusan bersama [dalam rapat Forkopimda Paniai]. Aparat keamanan [yang menempati RSUD Paniai] akan dipindahkan ke Kantor Perpustakaan Daerah," kata Agus.
Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Paniai yang digelar pada Senin tersebut dipimpin oleh Penjabat Sekretaris Daerah Paniai, Soleman Boma, dan juga dihadiri oleh Agus.
Saat melantik Pigome, Penjabat Gubernur Ribka Haluk tidak menyinggung sedikit pun mengenai kontroversi penempatan pasukan keamanan di RSUD Paniai. Beliau hanya menyampaikan sejumlah amanat dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Martha Pigome. "Penjabat bupati tidak dapat melantik dan memutasi pejabat daerah. Namun, ketentuan itu dapat dikecualikan setelah mendapat izin tertulis dari Menteri Dalam Negeri," kata Haluk.
Martha Pigome sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris DPR Papua Tengah, sementara Denci Nawipa adalah Sekretaris Daerah Paniai. Tugas utama Pigome yang diingatkan oleh Haluk adalah menyiapkan penyelenggaraan Pilkada Paniai 2024, memastikan kesiapan anggaran, dan menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam pilkada.
"Penjabat Bupati Paniai harus mampu menjaga netralitas ASN. [Mereka] tidak boleh melakukan politik praktis," ujarnya.
Selain itu, Haluk menekankan pentingnya program pembangunan yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat, seperti penanggulangan kemiskinan ekstrem dan percepatan penurunan kasus stunting. "Pigome harus memastikan percepatan penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 dan menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024," kata Haluk.
Martha Pigome yakin mampu melaksanakan tugasnya sebagai Penjabat Bupati Paniai, namun tetap berharap dukungan dari para pemangku kepentingan lain. "Saya harap DPRD, TNI, Polri, pejabat daerah, dan semua stakeholder bekerja sama demi Paniai. Sebab, Paniai adalah Tanah Injil, tanah yang damai," kata Pigome seusai pelantikan. (Kaki Abu)
0 Komentar