Bupati Sumule Tumbo mengungkapkan kekecewaannya atas temuan tersebut, menyatakan bahwa kehadiran petugas Dinkes yang seharusnya memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah suatu keharusan. "Kita masuk ini dari jam 10 lewat mendekati jam 11 ini sekarang jam 11, ini masih hari kerja dan jam kerja (tapi) sama sekali tidak ada orang," ujarnya. Menurutnya, kekosongan di kantor tersebut menunjukkan kondisi yang tak terbantahkan di lapangan. "Kalo masyarakat datang di sini ya tidak ada yang melayani, ini fakta ini kita sudah saksikan bersama fakta rill bahwa satupun orang di satu kantor ini tidak ada," tandasnya dengan kepastian. Bupati juga menegaskan bahwa kepala dinas dan stafnya harus menyadari bahwa sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), tugas utama mereka adalah melayani masyarakat. "Gedungnya sudah besar, bagus gedungnya tapi SDM nya, personilnya tidak ada yang hadir melayani jadi ya kasihan masyarakatnya," ungkapnya dengan keprihatinan. Ia menambahkan bahwa dana yang besar telah dialokasikan untuk Dinas Kesehatan, namun tanpa adanya kedisiplinan dari pelayan publik, realisasi pelayanan kepada masyarakat menjadi terhambat. "Nah kalo kondisinya seperti ini maka sebenarnya anggaran yang begitu besar yang sudah dialokasikan untuk dinas kesehatan ini, sekurang-kurangnya 20 persen dari dana Otsus (tapi) bagaimana merealisasikan pelayanan kalo pelayannya tidak disiplin," tegasnya. Bupati menekankan pentingnya perubahan dalam budaya kerja dan kesadaran akan tanggung jawab mereka sebagai pelayan masyarakat, serta memastikan bahwa kejadian semacam ini tidak terulang di masa mendatang. (Malik)
0 Komentar