Gempa ini terjadi akibat aktivitas Jalur Sesar Pegunungan Tengah Papua, merupakan jenis gempa dangkal dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Meskipun dirasakan di Wamena dengan skala intensitas II MMI, belum ada laporan kerusakan yang signifikan akibat gempa tersebut. Pemodelan BMKG juga menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga saat ini, tidak terjadi gempa susulan (aftershock) setelah gempa utama tersebut. BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa kestabilan bangunan tempat tinggal mereka sebelum kembali ke dalam rumah.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
Dr. DARYONO, S.Si., M.Si. Informasi resmi terkait gempa dan tsunami hanya bersumber dari BMKG dan disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi seperti Instagram/Twitter @infoBMKG, website bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, telegram channel InaTEWS_BMKG, dan Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Dengan demikian, BMKG menekankan pentingnya memperoleh informasi resmi dari sumber yang terpercaya untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat. (Olemah)
0 Komentar