Tempat yang sebelumnya menjadi Museum Kebudayaan Jayawijaya di Wesaput, merupakan lokasi awal dari pembangunan di Lembah Baliem, Jayawijaya. Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai, dalam kunjungannya ke Distrik Wesaput menyatakan pentingnya tempat bersejarah tersebut sebagai tonggak awal dalam sejarah pemerintahan di Papua Pegunungan.
Dalam diskusi dengan tokoh masyarakat dan agama di Distrik Wesaput, Velix Vernando Wanggai menyampaikan bahwa proses revitalisasi kota tua tersebut sudah dimulai pada masa Bupati Jayawijaya, J.B Wenas. "Saya pikir ini menjadi momen yang baik untuk menghidupkan kembali tempat yang memiliki nilai sejarah signifikan dan sebagai titik awal pemerintahan di Papua Pegunungan serta titik datangnya misionaris Katolik," ujar Velix.
Revitalisasi tempat tersebut tidak hanya akan menjadi tempat pengingat sejarah, tetapi juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang menarik. Meskipun kota tua di tempat lain umumnya terdiri dari bangunan-bangunan struktur pemerintahan kolonial, namun Wesaput memiliki histori yang unik. Salah satunya adalah adanya pohon pinus yang dibawa oleh misionaris Katolik dari Belanda serta rumah-rumah lama berbahan kayu yang masih terpelihara hingga saat ini.
Velix Vernando Wanggai juga menyatakan komitmennya dengan menggerakkan 180 anggota Satpol PP untuk membersihkan tempat tersebut sebagai tanda dimulainya proyek penataan dan pembangunan kembali kota tua di Distrik Wesaput.
Diharapkan, revitalisasi tempat bersejarah ini akan menjadi langkah awal dalam memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Papua Pegunungan kepada masyarakat luas serta menjadi magnet baru bagi industri pariwisata di daerah tersebut. (Malik)
0 Komentar