Dekai, Olemah.Com-Pesta demokrasi di Kampung Anyelama, Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, diselimuti oleh kekhawatiran 14 Februari 20224 setelah laporan mengenai intervensi oleh orang mabuk dalam proses pemilihan pada 11 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kampung tersebut.
Kampung Anyelama, yang terdiri dari 11 TPS, menjadi saksi ketidaktransparanan, ketidakjujuran, dan intervensi yang dilakukan oleh orang mabuk dalam proses pemilihan. Pemilihan yang seharusnya dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), diwarnai oleh keterlibatan pemuda yang terpengaruh oleh konsumsi miras.
Para pemilih yang hendak memberikan suara di TPS-tiap TPS, dihadapkan dengan suasana kegelisahan dan trauma karena adanya keterlibatan orang mabuk yang digunakan oleh sebagian calon legislatif untuk merebut suara sebanyak mungkin dengan mengajak orang mabuk.
Lebih jauh, saksi-saksi dari setiap partai yang datang untuk menyaksikan proses pemilihan di TPS diusir pulang, sehingga mereka tidak dapat melakukan pengawasan yang diperlukan. Hal ini menyebabkan kekhawatiran akan kecurangan yang merugikan hak demokratis warga Kampung Anyelama.
Sementara itu, Kampung Tukuarek, Distrik Kurima, juga terlibat dalam proses pesta demokrasi, namun dengan cara yang transparan, adil, dan terbuka. Dengan menggunakan sistem pemilihan noken, kedua TPS di kampung tersebut berhasil menyelenggarakan pemilihan dengan lancar dan tanpa gangguan.
Setelah pemilihan selesai, berita acara yang disaksikan dan ditanda-tangani oleh saksi-saksi dari setiap partai dikirimkan ke tingkat distrik untuk diproses lebih lanjut.
Pembela HAM Theo Hesegem menegaskan pentingnya menjaga integritas proses demokrasi di setiap tingkat, serta menuntut tindakan yang tegas terhadap segala bentuk intervensi atau kecurangan dalam proses pemilihan.
Peristiwa ini menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menjaga proses demokrasi yang adil dan transparan di wilayah-wilayah terpencil, dan menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam memastikan integritas pesta demokrasi. (T Hesegem)
0 Komentar