Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Tertinggal dari Pembangunan, Kabupaten Yalimo Provinsi Papua Pegunungan Menyuarakan Keluhan Akses Infrastruktur yang Terabaikan

 

Yalimo, Olemah.com - Kabupaten Yalimo, yang terletak di Provinsi Papua Pegunungan, kembali menyoroti seriusnya tantangan pembangunan infrastruktur yang belum merata dan menyentuh kebutuhan masyarakat secara maksimal. Tidak hanya menjadi sorotan pada aspek fisik, namun tata kelola pemerintahan juga menjadi perhatian utama, terutama terkait otoriterisme dan penempatan eselon yang dianggap tidak sesuai kaidah.

Bapak Welinus Walianggen S.Ap, seorang perwakilan masyarakat Yalimo, memperhatikan kondisi ini dengan cermat. Meskipun kabupaten ini telah berdiri sejak tahun 2008, Yalimo masih terjerat dalam siklus ketidaksetaraan dan penindasan konstitusional. Penempatan pejabat birokrasi yang dianggap tidak memenuhi standar dan tidak memperhatikan kualifikasi akademis, menjadi kontributor utama terhadap kemunduran yang dirasakan oleh masyarakat setempat.

Infrastruktur di Yalimo, sebagian besar, terlihat hanya tinggal puing-puing, tanpa upaya pembangunan yang signifikan. Akses transportasi menjadi perhatian utama, dengan keluhan terus berkembang dari masyarakat setempat mengenai kebutuhan akan perbaikan dan peningkatan infrastruktur. Sayangnya, dalam rentang 14 tahun terakhir, belum tampak perubahan yang signifikan dari satu rezim ke rezim berikutnya.

Dominasi perbedaan agama dalam kepemimpinan juga memberikan dampak signifikan, menciptakan ketegangan dan penindasan terhadap mayoritas agama lainnya. Akibatnya, kemajuan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, terhambat. Minimnya sumber daya manusia (SDM) lokal, khususnya anak-anak pribumi Yalimo, menjadi faktor utama yang menghambat perkembangan.

Pentingnya memprioritaskan sumber daya manusia setempat untuk memastikan kemajuan yang berkelanjutan ditegaskan oleh Bapak Walianggen. Keberlanjutan pembangunan kabupaten ini bergantung pada penempatan dan pengembangan SDM lokal.

Dengan segala permasalahan ini, Yalimo diibaratkan sebagai "negeri jeritan, derita, dan tangisan anak pribumi," yang jauh dari citra indah dalam slogan "negeri matahari." Masyarakat Yalimo berharap pemerintah pusat dan pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi ketidaksetaraan ini dan memberikan kesempatan pembangunan yang adil bagi semua warga. Upaya bersama perlu dilakukan untuk mengubah nasib Kabupaten Yalimo menjadi lebih baik. (Olemah)

Posting Komentar

0 Komentar