Wamena, Olemah.com - Keluhan masyarakat Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, semakin menguat terkait dengan kualitas sinyal yang buruk dan peningkatan harga pulsa yang meresahkan. Telius Yikwa, salah seorang warga setempat, menyuarakan kekecewaannya atas kondisi ini.
Sinyal yang sangat buruk di kawasan ini telah menyulitkan warga dalam menggunakan layanan telekomunikasi. Banyak pengguna melaporkan bahwa sinyal yang tidak stabil membuat mereka kesulitan untuk melakukan panggilan, mengirim pesan, atau menggunakan layanan data. Situasi ini semakin meresahkan mengingat banyak aktivitas, termasuk transaksi online, kini bergantung pada konektivitas yang baik.
"Kami berada di ibu kota provinsi Papua Pegunungan, tapi kenapa sinyal di sini sangat buruk sekali? Sekarang hampir semua urusan harus dilakukan secara online, tapi dengan sinyal seperti ini, sulit sekali untuk melakukan apa-apa," ungkap Telius Yikwa, salah seorang warga yang turut merasakan dampak buruknya.
Selain itu, kenaikan harga pulsa juga menjadi sorotan utama. Warga merasa terbebani dengan biaya komunikasi yang semakin mahal, sementara kualitas layanan tidak sebanding. Banyak yang mengeluhkan bahwa pulsa mereka habis dengan cepat meskipun tidak banyak digunakan, menimbulkan kerugian finansial yang dirasakan oleh banyak keluarga di Wamena.
Telius Yikwa juga meminta kepada dinas terkait untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. "Kami membutuhkan solusi dari pemerintah dan operator telekomunikasi. Sinyal yang buruk dan harga pulsa yang mahal ini sangat merugikan masyarakat di sini," tambahnya.
Dalam beberapa hari terakhir, keluhan serupa juga mencuat di media sosial, Facebook Info Kejadian Kota Wamena dan Sekitarnya IKKW dengan sejumlah warga mengunggah keluhan mereka terkait sinyal yang buruk dan tingginya harga pulsa di daerah ini. Diharapkan pihak terkait dapat segera menanggapi dan mencari solusi agar masyarakat dapat menikmati layanan telekomunikasi yang baik dan terjangkau. (Malik)
source https://www.olemah.com/2024/01/keluhan-warga-sinyal-buruk-dan-harga.html
0 Komentar