Artikel diedit dan dipublikasikan oleh Redaksi Olemah pada tanggal 02 Juni 2023
SEOUL, LELEMUKU.COM - Pemerintah Korea Selatan berharap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi mendukung Busan agar terpilih sebagai tuan rumah World Expo 2030. Pesaing Busan dalam hal ini adalah Italia (Roma) dan Arab Saudi (Riyadh).
Selama 180 tahun, World Expo telah berfungsi sebagai platform bagi para pemimpin dari seluruh dunia untuk bertukar ide guna mengatasi tantangan masa depan. Pemerintah Korea Selatan pun mengucurkan dana hingga US$ 5,72 miliar demi menyiapkan Busan agar terpilih sebagai tuan rumah pameran internasional ini.
Mengutip dari situs Bureau International des Expositions (BIE) pemilihan tuan rumah World Expo 2030 akan dilakukan pada November 2023. Tiap kepala negara anggota BIE memiliki hak untuk memilih, termasuk Presiden Republik Indonesia Jokowi.
“Saya harap Presiden Jokowi mendukung kami,” kata Hwang Hyun-ki staf Overseas Expo Outreach Division dari Busan Metropolitan City dalam dialog bersama 13 jurnalis peserta The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation di Busan, Rabu, 31 Mei 2023.
Hwang hakulyakin Jokowi akan mendukung negaranya meski ia mendengar kabar jika Arab Saudi juga mendekati mantan gubernur DKI Jakarta itu untuk tujuan yang sama. Pasalnya Jokowi empat tahun lalu pernah ke datang ke Busan di sela kunjungan kerjanya. Saat itu, kata Hwang, Jokowi mengungkapkan kekagumannya pada Korea Selatan yang mampu bertransformasi dari negara miskin menjadi negara peringkat ke-10 ekonomi terbesar di dunia dan mendapatkan banyak inspirasi dari kedatangannya itu.
“Saya harap dia bisa menggunakan inspirasi ini untuk mendukung Korea Selatan,” ucap dia.
Siapkan Kota Ramah Lingkungan
Demi meningkatkan daya tawarnya sebagai kandidat tuan rumah World Expo 2030, Pemerintah Korea Selatan menyiapkan megaproyek kota terapung pertama dan infrastruktur yang ramah lingkungan di Pelabuhan Utara Busan sebagai lokasi pameran. Bersamaan dengan itu, Pemerintah Korea Selatan memang sedang menjalankan proyek pengembangan kembali Pelabuhan Utara (redevelopment north port Busan) usai peresmian Busan New Port pada 2006 yang berjarak sekitar 20 kilometer.
“Kami melakukan pembangunan kembali beberapa lokasi untuk dijadikan tempat pameran. Tidak membangun lokasi baru,” kata Hwang Hyun-ki.
Menurut dia, dalam proyek pengembangan Pelabuhan Utara sekaligus menyiapkan lokasi untuk World Expo 2030 ini, Busan memanfaatkan bangunan-bangunan dan fasilitas publik yang sudah ada.
“Kami mengadakan expo di pusat kota dan sudah punya jalur kereta serta bus untuk ke sini sehingga tidak perlu membangun yang baru. Di sisi lain kami memiliki teknologi sendiri yang eco friendly,” klaim Hwang.
Dalam promosinya agar terpilih menjadi tuan rumah, Busan mengedepankan tiga konsep, yaitu hidup berkelanjutan dengan alam, teknologi untuk kemanusiaan, dan wadah untuk saling berbagi dan peduli.
“2030 juga merupakan target untuk Sustainable Development Goals PBB. World EXPO 2030 Busan akan menghadirkan kesempatan unik untuk menggembleng upaya berkelanjutan menjelang target PBB, tujuan global yang mengalami kemunduran besar karena pandemi COVID-19,” tulis salah satu kalimat promosi Busan World Expo 2030. (Tempo)
5 Komentar