Artikel diedit dan dipublikasikan oleh admin Olemah pada tanggal 11 Juni 2023
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mendorong partisipasi warga Bumi Cenderawasih dalam pelaksanaan sensus pertanian yang dimulai sejak 1 Juni 2023 di seluruh Indonesia.
Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina, menekankan pentingnya sensus ini sebagai tolak ukur statistik sektor pertanian saat ini dan sebagai kerangka sampel untuk survei lebih lanjut.
Pelaksanaan sensus pertanian merupakan hasil kolaborasi antara BPS, Kementerian Pertanian, dan Bappenas, dengan harapan dapat menghasilkan data sektor pertanian yang lebih baik. Adriana juga menjelaskan bahwa ada 4.523 petugas yang terlibat dalam sensus pertanian di tiga Daerah Otonomi Baru (DOB).
Salah satu daerah dengan jumlah petugas terbanyak adalah Kabupaten Paniai, Papua Tengah, yang melibatkan 400 petugas. Hal ini disebabkan karena daerah tersebut berada di dua provinsi pemekaran dan memiliki wilayah jangkauan yang sulit. Metode pengambilan data dilakukan secara langsung dari pintu ke pintu, sehingga membutuhkan banyak petugas di lapangan. Kota Jayapura menggunakan metode Snowball sampling, di mana petugas mendapatkan data dari satu sumber seperti kepala desa atau informasi dari komunitas.
“Belum lagi Paniai memiliki wilayah jangkauan yang agak susah, sehingga tidak bisa satu petugas mengambil data pada satu distrik saja,” sebut Carolina.
Sensus pertanian ini penting untuk mendata warga yang menjual hasil kebunnya kepada publik. BPS Papua berharap warga dapat mendukung pelaksanaan sensus ini guna memperoleh data yang akurat mengenai sektor pertanian di wilayah Papua. Partisipasi warga sangat penting dalam memastikan keberhasilan sensus pertanian yang dapat menjadi dasar kebijakan yang lebih baik dalam pengembangan sektor pertanian di masa depan.
“Pendataan sensus pertanian dilakukan bagi warga yang hasil kebunnya itu dijual ke public,” jelas dia. (Kominfo Papua)
0 Komentar