Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Thailand Minta Maaf atas Perkelahian di Final Sepak Bola SEA Games 2023

 Artikel diedit dan dipublikasikan oleh Redaksi Olemah pada tanggal 17 Mei 2023

PHONM PENH, LELEMUKU.COM - Petinggi sepak bola Thailand meminta maaf atas perkelahian yang terjadi di pertandingan babak final sepak bola SEA Games 2023 Kamboja antara timnas U-22 Indonesia dan Thailand pada Selasa, 16 Mei 2023. Thailand menjanjikan hukuman berat bagi pelanggar setelah perkelahian merusak final sepak bola pesta olahraga Asia Tenggara itu.

Indonesia memenangi pertandingan itu dengan skor 5-2 lewat perpanjangan waktu. Saat itu, tiga pemain Thailand telah mendapatkan kartu merah dan Indonesia bermain dengan 10 pemain setelah wasit mengeluarkan 4 kartu merah setelah perkelahian yang melibatkan para pemain dan ofisial itu.

Asosiasi Sepak Bola Thailand (TFA) menyatakan insiden di Stadion Olimpiade Phnom Penh itu telah merusak citra tim nasional dan secara khusus menyoroti keterlibatan staf pelatih mereka.

"Asosiasi ingin mengungkapkan kekecewaannya dan meminta maaf atas insiden kekacauan yang terjadi di luar lapangan," kata TFA dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 17 Mei 2023. "Terutama para staf dan pelatih yang mewakili semua warga Thailand, selama setiap menit tugas mereka, mereka harus menjaga emosi mereka di bawah tekanan tinggi.”

"Akan ada komite untuk menyelidiki semua yang terlibat dan akan ada hukuman, tidak akan ada perlindungan bagi mereka yang terlibat. Penyelidikan akan segera dimulai saat tim kembali ke rumah.”

Perkelahian pertama terjadi ketika wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir dan para pemain serta pelatih Indonesia merayakan kemenangan mereka dengan skor 2-1. Namun peluit itu sebenarnya untuk tendangan bebas, dari mana Yotsakorn Burapha mencetak gol penyeimbang yang memicu bentrokan sengit antara kedua bangku cadangan.

Hasil imbang 2-2 membuat pertandingan diselesaikan dengan perpanjangan waktu, tetapi Indonesia segera kembali unggul, memicu serangkaian sorongan, pukulan, dan tendangan antara pelatih dan pemain dari kedua belah pihak. Petugas keamanan Kamboja dikerahkan ke lapangan untuk melerai perkelahian.

Selanjutnya, Kamboja akan mengirimkan laporan insiden ke AFC…

Pelatih timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri tidak ingin menyimpan dendam setelah memimpin negaranya meraih medali emas SEA Games untuk pertama kalinya sejak 1991, suatu prestasi yang dirayakan oleh Presiden Joko Widodo.

"Tensi pertandingan sangat tinggi," ujar Indra kepada MetroTV seperti dikutip Reuters. ”Jangan saling menyalahkan. Ini adalah final yang luar biasa.” Indra berharap keberhasilan itu menjadi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia.

Adapun Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Kamboja (FFC), Keo Sareth, memaafkan adegan buruk itu. "Kami tidak punya masalah dengan mereka dan sebagai tuan rumah, kami telah sepenuhnya dan berhasil menjadi tuan rumah pertandingan itu," katanya.

"Masalah yang terjadi di lapangan akan ditangani oleh ofisial pertandingan dan mereka sedang mengerjakan laporan untuk dikirim ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), sehingga mereka mungkin menghadapi hukuman terkait kode etik dan disiplin.”

Tidak ada tanggapan segera atas permintaan komentar dari AFC.  (Tempo)

Posting Komentar

0 Komentar