Artikel diedit dan dipublikasikan oleh Redaksi Olemah pada tanggal 18 Mei 2023
DILI, LELEMUKU.COM - Dewan Pers Timor Leste atau Conselho de Imprensa de Timor-Leste (CI) meluncurkan website cek fakta pada Rabu, 17 Mei 2023. Lembaga itu juga membentuk tim cek fakta menjelang pemilu parlemen pada 21 Mei 2023.
“Semoga aliansi ini dapat berkontribusi melawan misinformasi dan disinformasi yang beredar masyarakat Timor Leste termasuk menjelang pemilu parlemen 2023,” kata Direktur Eksekutif Dewan Pers Timor Leste, Rigoberto Monteiro, di Dili, seperti tertulis dalam keterangan pers.
Presiden Dewan Pers Timor Leste, Otelio Ote, juga berharap tim fakta semakin solid dalam memberikan informasi, menyampaikan kebenaran, dan informasi bagi publik. Menurutnya, banyak berseliweran informasi palsu dan hoaks yang berbahaya bagi kelangsungan pemilu yang demokratis.
Sebelum peluncuran, Dewan Pers Timor Leste berkolaborasi dengan asosiasi jurnalis, universitas di Timor Leste, serta tim Cek Fakta di Indonesia. Kerja sama ini dalam bentuk melatih lebih dari 140 orang dari kelompok jurnalis, mahasiswa, staf Dewan Pers, hingga kelompok pemuda, dengan dukungan dari UNESCO.
Menjelang pemilu parlemen, tim Cek Fakta yang dibuat atas kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), mendampingi secara khusus cek fakta Timor Leste terkait identifikasi isu politik yang penting untuk diperiksa. Hasil periksa fakta tersebut akan dipublikasikan di website dalam bahasa Tetum dan sebagian akan diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
Associate Project Officer Communication and Information Unit UNESCO Jakarta, Yekthi Hesthi Murthi, menyatakan dukungan UNESCO pada Cek Fakta Timor Leste sebagai bentuk komitmen untuk mendukung akses informasi yang akurat bagi publik dan kemerdekaan pers. Ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada proses pemilu yang fair, bebas dan demokratis.
“Fact-checking diperlukan sebagai rujukan publik,” kata Yekthi.
Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, menyatakan pihaknya mendorong tumbuhnya ekosistem periksa fakta di Timor Leste dalam rangka Pemilu yang damai.
Mafindo mengirim dua fact checker untuk transfer pengalaman, kapasitas sumber daya manusia, dan teknologi bagi aliansi periksa fakta Timor Leste sehingga diharapkan semakin memantapkan kerja periksa fakta yang sedang dibangun.
Sekjen AMSI Wahyu Dhyatmika mengatakan, setelah ada Timor-Leste Fact Check, politisi tidak akan sembarangan berkomentar karena ada pemeriksa fakta yang akan mengecek itu fakta atau bukan.
Sementara Syifaul Arifin dan Adi Syafitrah yang mewakili CekFakta.com Indonesia mendampingi wartawan dan komunitas dalam membangun Tim Cek Fakta Timor Leste.
Selama tiga hari mulai Senin kemarin, keduanya berada di Dili untuk memperkuat kapasitas Tim Cek Fakta Timor Leste sampai peluncuran website Cek Fakta Timor Leste.
Timor-Leste Fact Check terdiri dari wartawan, anggota Asosiasi Jurnalis seperti AJTL, TLPU, UPJTL, Organisasi Pemuda atau kelompok pemuda seperti Organisasi Perubahan Pemuda FHM, Alumni Parlemen Muda APFTL, UNDIL, UNITAL, ISFIT dan UNTL dan staf Dewan Pers Timor-Leste. Adapun situs cek fakta yang dimaksud adalah: https://fact-checking.conselhoimprensa.tl (Daniel Fajri|Tempo)
0 Komentar